Network
Di cabang panjat tebing nomor speed putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah gagal meraih medali.
Desak terhenti di babak perempat final, sementara Rajiah kalah di semifinal dan gagal dalam perebutan tempat ketiga.
Di cabang angkat besi, Eko Yuli yang berkompetisi di kelas 61 kilogram putra juga tidak mampu melanjutkan tradisi perolehan medali yang telah dibangun sejak Olimpiade 2008.
Dengan situasi yang penuh tantangan, harapan Indonesia pada cabang panjat tebing nomor speed putra tertumpu pada Veddriq Leonardo setelah Rahmad Adi Mulyono tidak berhasil melaju ke babak delapan besar.
Veddriq yang berkompetisi dengan penuh determinasi, kemudian melaju ke babak perempat final dan mengalahkan atlet senior dari Prancis, Bassa Mawem.
Pada babak semifinal, Veddriq kembali menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan legenda panjat tebing asal Iran, Reza Alipour.
Pertandingan final mempertemukan Veddriq dengan Wu Peng, lawan tangguh dari China.
Dalam laga yang penuh ketegangan, Veddriq berhasil mencatatkan waktu 4,75 detik, hanya unggul 0,02 detik dari Wu Peng, dan memastikan kemenangan bersejarah bagi Indonesia.
Dengan hasil ini, Veddriq Leonardo tidak hanya meraih emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade 2024, tetapi juga menorehkan namanya sebagai atlet panjat tebing yang berhasil menaklukkan debut nomor speed di panggung Olimpiade.
Veddriq Leonardo kini menjadi inspirasi bagi generasi muda dan atlet Indonesia lainnya untuk terus berjuang meraih prestasi di level internasional.***
