Masih Ada Larangan Suporter Tim Tamu Datang ke Stadion, Erick Thohir Ungkap Alasannya

Penulis: Rifki Abdul Fahmi
Editor: Tim PRFM News
Stadion si Jalak Harupat yang akan jadi venue Piala Dunia U-17 grup D Jepang vs Argentina
Stadion si Jalak Harupat yang akan jadi venue Piala Dunia U-17 grup D Jepang vs Argentina /prfmnews/

PRFMNEWS - Piala Presiden 2024 akan segera dimulai akhir pekan ini. Banyak suporter berharap bisa mendukung tim kesayangannya saat berlaga di kandang lawan.

Terkait dengan kedatangan suporter tim tamu ke stadion, Ketua Umum PSSI Erick Thohir pastikan hal itu masih berlaku karena aturan ini dibuat untuk 2 tahun pada masa tranformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan yang tewaskan ratusan suporter.

Menurut Erick, hingga saat ini transformasi sepak bola Indonesia masih dalam pengawasan langsung FIFA yang sampai berkantor di Indoesia.

"Paling penting waktu itu tidak boleh terjadi lagi peristiwa Kanjuruhan. Ingat ini masih dalam pengawasan di situ suratnya dua tahun transisi," kata Erick dalam konferensi pers Senin, 15 Juli 2024.

Baca Juga: Piala Presiden Digulirkan 19 Juli 2024, Persib jadi Peserta yang Paling Sibuk

Kata Erick, larangan suporter tim tamu datang ke stadion pada tahun lalu sebenarnya sudah berjalan baik.

Namun sayang pada akhir musim ada beberapa insiden yang melibatkan antar suporter hingga menyebabkan adanya korban dari warga lain.

"Dan bahkan di tahun ini di-mandatory-kan oleh FIFA, semua suporter harus masuk database satu sistem dan online supaya ketika ada apa-apa oknum, pihak kepolisian bisa langsung mengambil oknum tersebut," tegasnya.

Ditegaskan dia bahwa pihaknya konsisten terhadap aturan ini sehingga akan menerapkan aturan sama di Piala Presiden 2024.

Baca Juga: Hadiah Piala Presiden 2024 Capai Rp5 Miliar, Ini Daftar Tim yang Mengikutinya

Pada Piala Presiden 2024 ini nantinya tim dengan peringkat lebih baik di regular series Liga 1 2023/2024 akan mendapat keuntungan untuk menjadi tim tuan rumah.

"Jadi saya mohon pengertian dari suporter seluruh Indonesia karena ada payung hukumnya, jangan sampai FIFA melihat ini kita hanya transformasi topeng dan akhirnya kita di-suspend lagi karena yang Kanjuruhan ini belum usai," tukasnya.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub