PRFMNEWS - Semenjak adanya pandemi covid-19 pada Maret silam, PSSI selaku induk tertinggi sepak bola Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara semua kompetisi dengan alasan kahar atau force majeure.
Setelah tiga bulan terhenti, akhirnya Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menandatangani surat keputusan pada 27 Juni 2020 dan diumumkan secara resmi pada Minggu, 28 Juni 2020 yang memutuskan jika kompetisi sepak bola Indonesia dilanjutkan kembali.
“Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘New Normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Baca Juga: Siap Bonceng Penumpang Lagi, Ini Protokol Kesehatan yang Disiapkan Grab
Dikutip prfmnews.id dari laman resmi PSSI, lanjut Iwan, Indonesia pernah mendapat sanksi dari FIFA dan tidak ada kompetisi saat itu. Sanksi tersebut akhirnya memberikan dampak kurang baik terhadap sepak bola nasional.
“Kompetisi yang dilakukan sekarang adalah untuk kepentingan timnas ke depan, agar pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya,” paparnya.
Selain itu, bergulirnya kembali kompetisi juga dimaksudkan untuk kepentingan Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021.
“Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” terangnya.
Baca Juga: Gerai Indomaret di Jalan Setiabudi Bandung Terbakar, Beruntung Tidak Ada Korban Jiwa