Persatuan Bulu Tangkis Kutuk Keras Delapan Atlet Indonesia Ini Karena Terlibat Match Fixing

- 8 Januari 2021, 18:32 WIB
Ilustrasi latihan bulu tangkis.
Ilustrasi latihan bulu tangkis. /Instagram.com/@pbsijateng

PRFMNEWS – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengutuk keras depan atlet bulu tangkis yang dinyatakan bersalah dan terlibat dalam pengaturan pertandingan (match fixing) demi keuntungan pribadi.

Ketua Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy mengaku kecewa dengan sikap ke delapan pemain tersebut dan menyebut kejadian itu sebagai hal yang memalukan karena telah melukai semangat sportivitas.

“PBSI selaku fedarasi yang mengirim mereka, tentu ini sebuah kejadian yang sangat memalukan. Kita mengutuk keras aksi para pemain bulu tangkis yang mencederai sportivitas, mencederai nilai luhur olah raga seperti jujur dan adil,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat 8 Januari 2021.

Baca Juga: Fatwa MUI: Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Halal dan Suci Digunakan

Diketahui delapan orang tersebut di antaranya Hendra Tandjaya (HT), Ivandi Danang (ID), Androw Yunanto (AY), Sekartaji Putri (SP), Mia Mawarti (MM), Fadilla Afni (FA), Aditiya Dwiantoro (AD), dan Agripinna Prima Rahmanto Putra (AP).

Mereka terbukti bersalah setelah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada 8 Januari 2021 menyatakan delapan pemain itu terbukti melanggar regulasi terkait pengaturan skor, manipulasi, hingga perjudian dalam pertandingan bulu tangkis berdasarkan hasil investigasi dan wawancara pelaku.

Broto pun menegaskan delapan orang itu bukan merupakan pemain Pelatnas PBSI di Cipayung. Sehingga dapat dipastikan bahwa mereka bukan bagian dari pemain tim nasional.

Baca Juga: PSBB Jawa-Bali, Pentupan di 23 Ruas Jalan di Kota Bandung Dilanjut Sampai Tanggal 25 Januari 2021

“Ke 8 pemain yang mencederai sportivitas tersebut bukan merupakan pemain pelatnas PBSI di Cipayung saat ini. Jadi mereka bukan penggawa pemain tim nasional Indonesia. Ketika 8 atlet tersebut melakukan ‘kejahatan’ itu pada tahun 2015-2017 pun mereka bukan berseragam atribut pelatnas Cipayung, mereka melakukan itu secara individu,” kata Broto.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x