Cerita Iwan Bule: Optimis Angkat Prestasi Sepakbola di Awal Menjabat, Hingga Covid yang Buat Sulit

- 27 Desember 2020, 11:49 WIB
Ketua PSSI Mohamad Iriawan*
Ketua PSSI Mohamad Iriawan* /RIZKY PERDANA/PRFM



PRFMNEWS - Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan berbagi cerita mengenai perjalanannya satu tahun menahkodai federasi sepakbola Indonesia.

Di awal menjabat, pria yang karib disapa Iwan Bule itu optimis bisa mengangkat prestasi sepakbola Tanah Air dengan sejumlah programnya.

Di mulai dari pembukaan kompetisi Liga 1 2020 yang tepat waktu di awal tahun, sampai program Timnas.

"Di awal 2020 saya sudah optimis akan bisa melakukan perubahan atau kemajuan di bidang sepak bola dengan program saya, dari mulai Timnas, kompetisi, dan industri sepak bola," kata Iwan Bule saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 26 Desember 2020.

Baca Juga: Terlengkap! Ini Daftar Lokasi dan Biaya Rapid Test Antigen di Kota Bandung

Baca Juga: Bagaimana Cuaca Bandung dan Jawa Barat Hari Ini? Simak Prakiraan BMKG Berikut

Baca Juga: Sesmenpora Beri Bocoran Terbaru Soal Lanjutan Liga 1, Begini Katanya

"Begitu kompetisi Liga 1 saya gulirkan 29 Februari dengan tepat waktu di awal tahun, kita sudah senang, sudah berjalan karena rohnya disitu untuk perputaran kompetisi," sambungnya.

Dia juga merasa senang ketika Liga 2 bergulir awal Maret 2020 sesuai dengan jadwal.

Karena ia mengatakan bahwa kompetisi merupakan bagian penting dari prestasi Timnas.

Namun, program yang sudah disusun rapi sejak awal tahun itu, seketika berantakan ketika pandemi Covid-19 tiba di Indonesia awal Maret.

Masuknya virus corona ke Tanah Air, membuat semua kegiatan, event, termasuk kompetisi sepak bola harus terhenti.

Covid-19 memberikan dampak yang begitu dahsyat terhadap industri sepak bola.

PSSI dan Kemenpora dengan berat hati, dengan segala pertimbangan memutuskan untuk menunda Liga 1 2020 pada 16 Maret 2020, ketika kompetisi baru berjalan 3 pekan.

"Kita putuskan liga dihentikan tanggal 16 Maret, kita cukup kaget, tapi kemanusiaan nomor satu. Karena kalau tetap bergulir khawatir terjadi klaster penonton," katanya.

Baca Juga: Heran, Sejumlah Pesepeda Ini Nekat Naik Flyover Jalan Jakarta-Supratman, Padahal Dilarang

Baca Juga: Kenang Tragedi Tsunami Aceh 16 Tahun Silam, Anak Angkat Ronaldo Beri Pesan Menyentuh

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Minggu 27 Desember: Mr. Bean, Tak Kemal Maka Tak Sayang, Cinta Mulia

 

Keputusan menghentikan sementara kompetisi Liga 1 dan Liga 2 diakuinya merupakan pil pahit.

Banyak sekali risiko yang harus dipikul. Mulai dari risiko kompetisi, risiko perizinan, risiko sponsor, semuanya terdampak besar.

"Timnas sudah berjalan, pelatih kelas dunia sudah didatangkan, dan sudah latihan di Thailand. Ketika dihantam Covid, semuanya terhenti," katanya.

Pemusatan latihan Timnas yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021 terhenti sampai bulan September.

Di bulan September, PSSI memutuskan untuk menggelar pemusatan latihan di luar negeri.

Iwan Bule menuturkan, pemusatan latihan bisa berjalan di tengah pandemi lantaran tidak menyangkut banyak orang, berbeda halnya dengan kompetisi.

Ia mengaku kesulitan melanjutkan kembali gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 lantaran menyangkut hajat hidup banyak orang.

Pasalnya, banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan oleh PSSI dalam memutuskan lanjutan kompetisi.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x