Network
PRFMNEWS - Para relawan uji klinis vaksin Sinovac Covid-19 tahap 3 yang telah melalui proses penyuntikan disebut tidak menunjukkan gejala hebat dan hampir tidak ada yang mengeluh.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Tahap III Sinovach Covid-19, Profesor Kusnandi Rusmil mengatakan, mereka yang mendapat suntikan hingga dua kali ada beberapa yang merasa panas dan demam, tapi tidak terlalu tinggi dan dalam dua hari gejalanya sudah hilang.
"Mereka yang disuntik pada umumnya tidak menunjukkan gejala yang hebat, paling panasnya sedikit meninggi, demam pada 2 hari pertama tidak terlalu tinggi, cuma 20 persen saja dan mereka dalam 2 hari sudah hilang gejalanya," ujar Kusnandi saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Senin 9 November 2020.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Vaksin Aman dan Terbukti Lolos Uji Klinis
Bahkan dari pengalamannya melakukan uji klinis vaksin Tetanus dan Difteri, efek samping uji klinis vaksin Sinovac Covid-19 ini diangap lebih ringan dan tidak banyak keluhan dari para relawan.
Seperti diketahui, jumlah relawan vaksin Sinovac tahap 3 di Indonesia sebanyak 1.620 orang yang mendapat suntikan pertama, sedangkan yang menerima suntikan kedua da 1.602 orang.
"Jadi hingga sekarang yang mengeluh hampir tidak ada, bahkan dari pengalaman saya melakukan uji klinis Tetanus dan Difteri, ini jauh lebih ringan, jadi tidak banyak keluhan, dan semua oke oke saja," tambahnya.
Baca Juga: Kawasan Industri di Jawa Barat Kembali Berstatus Zona Merah Covid-19
Kusnandi juga menjawab kebingungan masyarakat terkait kepastian uji klinis vaksin selesai. Kusnandi menegaskan uji vaksin tahap 3 ini di Indonesia selesai pada Maret 2021, tapi perlu diketahui bahwa uji vaksin Sinovac fase 3 juga dilakukan di belahan dunia lain yaitu Brazil, India, Turki, dan Afrika yang selesai pada November 2020.
