BRIN Ungkap Fakta Ilmiah Fenomena Bulan Kembar yang Viral di Medsos

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Ilustrasi gambar/fenomena bulan kembar
Ilustrasi gambar/fenomena bulan kembar /Pixbay/

Asteroid 2024 PT5, terangnya, berukuran kecil yakni hanya sekitar 10 meter.

"Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bulan, jadi tidak mungkin terlihat seperti bulan purnama yang kita lihat di langit. Orbitnya juga tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan akan sempat dan hanya sekali mengelilingi Bumi sebelum akhirnya lepas kembali ke orbit asalnya mengelilingi Matahari," jelas dia.

Baca Juga: Aliran Sungai Citarum Jabar Tercemar Bahan Aktif Obat Membahayakan, BRIN Ungkap Penyebabnya

Menurut Thomas, asteroid ini tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi karena ukurannya yang kecil. Bahkan jika memasuki atmosfer Bumi, ia akan terbakar dan kemungkinan sisanya jatuh di wilayah tanpa penduduk.

"Asteroid semacam ini sering kali terdeteksi dan tidak berbahaya. Asteroid seukuran itu pernah jatuh di perairan Bone, Sulawesi, pada 2009. Namun, karena orbitnya terjebak di gravitasi Bumi untuk sementara waktu, ia dianggap menarik untuk diamati oleh para astronom," tuturnya.

Meski banyak masyarakat yang penasaran, ia menegaskan Asteroid 2024 PT5 tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

Baca Juga: Pantau Aktivitas Sesar Lembang, BRIN Ungkap Periode Ulang Gempa hingga Dampak di Wilayah yang Dilewati

Ia menjelaskan bahwa asteroid ini terlalu redup dan kecil untuk bisa dilihat tanpa bantuan alat khusus.

"Kita membutuhkan teleskop yang cukup besar untuk bisa melihat asteroid ini. Observatorium dengan teleskop canggih di dunia saat ini sudah bersiap untuk mengamati pergerakan asteroid ini," katanya.

Oleh sebab itu, Thomas menyarankan masyarakat tidak perlu khawatir dengan fenomena ini.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub