BRIN Ungkap Fakta Ilmiah Fenomena Bulan Kembar yang Viral di Medsos

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Ilustrasi gambar/fenomena bulan kembar
Ilustrasi gambar/fenomena bulan kembar /Pixbay/

PRFMNEWS – Fenomena "bulan kembar" baru-baru ini viral dan diperbincangkan warganet di media sosial (medsos). Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengungkapkan fakta-fakta terkait fenomena astronomis tersebut.

Periset dari BRIN tersebut mengatakan istilah “bulan kembar” tidak sepenuhnya tepat. Meski sejumlah masyarakat mengira fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.

"Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi yang ukurannya besar dan terlihat dengan mata telanjang. Namun, pada periode tertentu, objek lain seperti asteroid dapat terperangkap dalam gravitasi Bumi dan sementara waktu mengelilingi Bumi. Objek ini sering disebut sebagai 'bulan mini' atau 'mini moon'," kata Thomas dalam keterangan tertulis di laman resmi BRIN, dikutip Rabu 25 September 2024.

Baca Juga: Jawa Barat Memiliki Potensi 8,8 Mmax Gempa Megathrust, BRIN: Ini Siklusnya Berulang

Thomas menyebut satelit alami Bumi, yang dikenal sebagai Bulan, merupakan satu-satunya benda langit yang selalu terlihat mengelilingi planet ini.

Namun demikian, ia menyebut terdapat salah satu fenomena yang menarik perhatian para astronom, yakni adanya asteroid dengan kode "2024 PT5".

Ia mengungkapkan asteroid ini akan tertangkap oleh gravitasi Bumi dari 29 September hingga 25 November 2024.

Baca Juga: BRIN Sebut 15 Segment Gempa Megathrust di Indonesia, Wilayah Ini Paling Parah Terdampak

"Asteroid ini bukan bulan kedua, tetapi karena terjebak sementara dalam orbit Bumi, beberapa media menyebutnya sebagai 'bulan mini'," katanya.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub