Revitalisasi Stasiun Tanah Abang Soft Launching pada Oktober 2024, Apa Saja Fasilitas yang Baru?

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Seremoni pembangunan Stasiun Tanah Abang Jakarta.
Seremoni pembangunan Stasiun Tanah Abang Jakarta. /Kemenhub/

PRFMNEWS – Hasil revitalisasi dalam rangka pengembangan dan perluasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, ditargetkan soft launching pada awal bulan Oktober 2024. Hal inni diungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu 11 September 2024.

"Kami akan upayakan soft launching ini pada awal Oktober," ujar Menteri Budi Karya Sumadi.

Menhub menyampaikan proyek pengembangan dan peningkatan Stasiun Tanah Abang termasuk membangun gedung stasiun baru, dikerjakan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

Baca Juga: Alun-alun Bandung Ditutup 3 Bulan untuk Revitalisasi Fasilitas Telan Dana Rp2,8 Miliar

Sejumlah fasilitas baru akan hadir di Stasiun Tanah Abang guna meningkatkan pelayanan kepada penumpang khususnya pengguna Kereta Rel Listrik (KRL). Mengingat stasiun ini juga merupakan pusat TOD (Kawasan Berorientasi Transit) yang melayani kegiatan perdagangan dan perkantoran di Jakarta Pusat.

Pelaksanaan fisik konstruksi pengembangan Stasiun Tanah Abang telah berjalan dan ditargetkan selesai akhir tahun 2024, untuk menaikkan tingkat pelayanan kepada penumpang KRL, baik dari sisi kemudahan, kenyamanan maupun aksesibilitas.

Stasiun dibangun dengan luas bangunan utama 12.000 meter persegi, dan dengan bangunan 2 lantai, yang dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung serta fasilitas disabilitas.

Baca Juga: Siap Revitalisasi, Kemenhub Siapkan Terminal Cicaheum Sebagai Hub Angkutan Umum di Bandung Raya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang dilakukan pengembangan agar lebih luas dan mampu menampung banyak orang yang menggunakan layanan transportasi kereta.

Proyek peningkatan dan pengembangan yang dilakukan antara lain pembangunan stasiun baru Tanah Abang, penambahan jalur kereta dari 4 menjadi 6 jalur, penambahan peron dari 2 menjadi 4, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.

Dengan penambahan dua jalur baru, pergerakan pada waktu headway KRL khususnya pada lintas Serpong dapat mencapai 3 menit, dari sebelumnya 7 menit. Di samping itu, pengembangan Stasiun Tanah Abang bisa meningkatkan kapasitas 3 kali lipat, dari 100 ribu menjadi 300 ribu penumpang per hari.

Baca Juga: Revitalisasi Terminal Leuwipanjang Usung Konsep Mixed Use, Menhub: Ini Pertama di Indonesia

Pada proyek ini, Kemenhub bertugas membangun gedung stasiun baru dan jalan kereta api, fasilitas operasi KA (rel, persinyalan), serta Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur KA. Sedangkan, Pemprov DKI Jakarta membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antarmoda.

Sedangkan PT KAI membangun area parkir serta penataan e-Ticketing, pembangunan plaza dan halaman stasiun, serta fasilitas intermoda dan kanopi.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub