Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu Hari ini, PVMBG Beri Sejumlah Imbauan ke Masyarakat

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Ilustrasi Wisata Gunung Tangkuban Perahu
Ilustrasi Wisata Gunung Tangkuban Perahu /PIXABAY/

PRFMNEWS – Kebakaran melanda kawasan hutan wisata Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Kabupaten Bandung Barat - Subang, Jawa Barat, pada hari ini, Rabu 4 September 2024 dini hari.

Kebakaran cukup besar di hutan wisata Gunung Tangkuban Perahu terpantau petugas pos pengamatan gunung api PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui kamera pengawas pada Rabu hari ini.

Petugas pos pengamatan mendapati asap putih tipis hingga tebal dan pijar merah api kebakaran terlihat menyala berlokasi di atas kawah baru atau dekat dengan Upas Hills.

Baca Juga: Kebakaran Melanda Kawasan Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Lokasi kebakaran dekat Upas Hills itu dibenarkan melalui konfirmasi pihak pengelola wisata alam Gunung Tangkuban Parahu PT GRPP dan warga bahwa telah terjadi kebakaran hutan wisata di titik yang sama sesuai pengamatan kamera pengawas petugas pos.

“Pada hari Rabu, tanggal 04 September 2024 sekitar pukul 01:41 WIB dari kamera CCTV pemantauan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu terlihat adanya sinar yang berlokasi di atas kawah baru (dekat dengan Upas Hills). Kemunculan asap putih tipis tersebut terpantau pada kamera CCTV pada pukul 05:51 WIB dan pukul 09:20 WIB. Pada pukul 11:30 WIB, informasi dari pengelola wisata (PT GRPP) dan warga sekitar, telah terjadi kebakaran hutan di titik yang sama sesuai pengamatan CCTV,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya.

Secara rinci lokasi kebakaran hutan tersebut masih belum diketahui pasti. Namun PVMBG menyatakan sampai Rabu sore, masyarakat dan pihak terkait termasuk pengelola taman wisata alam masih berupaya melakukan pemadaman api kebakaran tersebut.

Baca Juga: Badan Geologi Pastikan Gunung Tangkuban Parahu Masih Berstatus Normal

Badan Geologi memastikan kebakaran tersebut tidak mengganggu stasiun pemantauan gunung api Tangkuban Parahu karena lokasinya berjauhan dari area kejadian. Begitupun kondisi gunung api berketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut itu dipastikan normal.

Kenormalan itu dijelaskan berdasarkan pemantauan secara visual kondisi Kawah Ratu dan Kawah Ecoma Gunung Tangkuban Parahu yang tidak terlihat anomali hembusan asap kawah dibandingkan dengan pengamatan sebelumnya pada pukul 14.27 WIB.

Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu hingga hari ini secara kegempaan masih didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan.

Sedangkan jenis gempa vulkanik yang berasosiasi dengan suplai magma belum menunjukkan tingkat kejadian yang signifikan atau rata-rata terjadi kurang dari satu kejadian per hari.

Baca Juga: Benarkah Gunung Tangkuban Parahu Alami Erupsi Hari Ini? Badan Geologi Buka Suara

Hasil pemantauan deformasi dengan peralatan Tiltmeter maupun Electronic Distance Measurement (EDM) pada bulan ini belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan yang signifikan dari bawah permukaan terhadap respon penggembungan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu.

Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hingga Rabu sore pukul 16.00 WIB masih pada Level I (Normal) dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan:

1. Tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkuban Parahu.

2. Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik.

3. Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah.

Baca Juga: Begini Asal-usul Lahirnya Gunung Tangkuban Parahu, Ternyata Bukan DItendang Sangkuriang

4. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Tangkuban Parahu dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id.

5. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub