Harga Pertamax Turun Per 1 September Akibat Wilayah Beli Pertalite Pakai QR Code Meluas? Ini Kata Pertamina

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rian Firmansyah
Pertamina Patra Niaga Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series Mulai 1 September 2024
Pertamina Patra Niaga Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series Mulai 1 September 2024 /HMS/

BANDUNG, PRFMNEWS – PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan alasan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan mulai 1 September 2024.

Harga Pertamax Series dan Dex Series turun seiring penerapan perluasan wilayah pendaftaran BBM Subsidi Tepat Sasaran dari Pertamina agar mendapat QR Code untuk syarat membeli Pertalite.

Apakah perluasan wilayah pembelian BBM Subsidi Pertalite pakai QR Code atau barcode Pertamina berpengaruh terhadap penurunan harga Pertamax Cs?

Baca Juga: Shin Tae-yong Minta Timnas Bekerja Keras Saat Hadai Arab Saudi: Ini Pertama Kali Kita...

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyampaikan bahwa penyesuaian berkala untuk harga BBM non-subsidi tiap bulan, baik tetap, naik atau turun akan terus dilakukan pihaknya.

Termasuk pada bulan September 2024, harga Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan dan harga baru BBM non-subsidi tersebut sudah berlaku mulai tanggal 1 September 2024.

Namun Heppy menegaskan bahwa penyebab naik-turun harga BBM non-subsidi dipengaruhi oleh trend harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

Selain itu, faktor penyebab lain yang mempengaruhi perubahan harga Pertamax Series dan Dex Series adalah mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM Non-subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah,” ujar Heppy dalam keterangan tertulis di laman resmi Pertamina Patra Niaga, Senin 1 September 2024.

Baca Juga: Asyik! Pemkot Bandung Beri Diskon 80 Persen Tiket Bandros September Ini, Simak Ketentuannya

Harga baru Pertamax Turbo (RON 98) per 1 September 2024, turun harga menjadi Rp14.475, Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp13.650 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.950.

Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penurunan harga menjadi Rp 14.050 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp14.550 per liternya.

Harga tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.

“Tidak hanya turun harga, Pertamina Patra Niaga juga memberikan banyak promo & loyalty program di aplikasi MyPertamina. Selain itu, kami juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,” lanjut Heppy.

Sehingga merujuk pada penjelasan Heppy tersebut, maka naik-turun harga semua jenis BBM non-subsidi tidak dipengaruhi oleh faktor perluasan wilayah berlaku syarat beli Pertalite menunjukkan QR Code Pertamina.

Baca Juga: 20 Ribu Susu Kemasan Disiapkan untuk Uji Coba Makan Siang Gratis di Sumedang

Sebagai informasi, PT Pertamina Patra Niaga mengimbau pengguna Pertalite agar segera melakukan pendaftaran kendaraan roda empat (mobil) milik mereka untuk program BBM Subsidi Tepat Sasaran.

Setelah mendaftar, mereka akan mendapatkan QR Code atau barcode sebagai syarat membeli Pertalite di SPBU Pertamina.

“Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran,” kata Heppy, Jumat 30 Agustus 2024.

Pendaftaran BBM Subsidi Tepat Sasaran untuk mendapatkan QR Code sebagai syarat beli Pertalite di SPBU Pertamina, ujar Heppy, hingga akhir September 2024 dilakukan secara bertahap di sejumlah wilayah Indonesia, dan hanya khusus untuk mobil.

Baca Juga: Padat! Ini Jadwal Persib Bandung di Liga 1 dan ACL 2 Bulan September 2024

Daftar wilayah menjadi target pendaftaran QR Code Pertalite hingga akhir September 2024, lanjutnya, adalah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan sebagian daerah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.

"Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100 persen pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober- November 2024," tuturnya. ***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub