Megathrust Ancam Indonesia, Menteri PUPR: Gedung dan Tol Lolos Uji Tahan Gempa

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Asep Yusuf Anshori
Ilustrasi Gedung Pencakar Langit di Perkotaan.
Ilustrasi Gedung Pencakar Langit di Perkotaan. /Pixabay.com/Sangeeth_n

BANDUNG, PRFMNEWS – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan semua bangunan jalan tol dan gedung yang dikerjakan Kementerian PUPR sudah lolos uji tahan gempa.

Pernyataan ini menanggapi potensi Megathrust di Indonesia sesuai peringatan BMKG agar pemerintah menyiapkan mitigasi jika gempa besar terjadi.

"Kalau Megathrust itu kita kan, bangunan-bangunan yang sudah dibangun apalagi tol, bangunan tinggi di Jakarta itu pasti sudah dengan hitungan tahan gempa 1.000 tahunan sekarang yang SNI yang baru," kata Menteri PUPR usai Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.

Baca Juga: Lokasi Demo 'Peringatan Darurat' di Bandung Hari Ini Kamis 22 Agustus 2024, Awas Macet!

Meski meyakini bangunan dan tol tahan gempa, Menteri Basuki tidak dapat memastikan apakah uji coba tahan gempa sesuai SNI terbaru tersebut mampu menahan guncangan dahsyat saat gempa dari Megathrust melanda Indonesia.

Sebab Basuki menyatakan sejauh ini Kementerian PUPR tidak dapat menaksir seberapa besar potensi kekuatan gempa dari Megathrust jika terjadi di Indonesia. Ia hanya memastikan bahwa bangunan dan tol telah lebih dulu dilakukan uji tahan gempa sebelum difungsikan.

"Yang dibangun dengan itu, tergantung nanti kita nggak tahu Megathrust berapa kekuatannya," ucapnya.

Baca Juga: Agenda Gibran Rakabuming Raka di Bandung Hari Ini Kamis 22 Agustus 2024

Basuki pun menerangkan bahwa pemerintah tidak menyiapkan dana atau anggaran khusus untuk melakukan upaya mitigasi dari potensi Megathrust termasuk pada infrastruktur gedung dan tol yang dikerjakan PUPR.

"Antisipasinya apa, (anggarannya) untuk apa? Antisipasinya apa? Antisipasi untuk Megathrust pada saat mendesain bangunan itu dengan SNI tahan gempa 1000 tahunan. (Tetapi) tergantung nanti Megathrust kekuatannya berapa," jelas dia.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah (pemda) agar menyiapkan tata ruang yang aman dan mampu menampung masyarakat sebagai upaya mitigasi bila gempa Megathrust terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Diminta Waspada Dampak Gempa Megathrust Nankai Jepang, BMKG: Tinggal Tunggu Waktu

"Bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemerintah daerah sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang mengakibatkan tsunami. Pemerintah daerah itu sudah diajak bersama-sama menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan sistemnya, adakah jalur evakuasi nya, adakah tempat shelter evakuasi," kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 20 Agustus 2024.

Kemudian zona-zona rawan seperti daerah dekat laut dan pantai agar dikosongkan dan tidak didirikan banyak bangunan.

"Pemda-pemda diharapkan juga menyiapkan tata ruang di sana. Di pantai itu dibatasi, jangan dibangun bangunan-bangunan. Kalau sampai dibangun hotel, hotelnya harus siap menghadapi (Megathrust), diwajibkan bangunannya mampu tahan 8,5 magnitudo," pesannya. ***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub