Sementara itu dr. Prasetyadi Mawardi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menambahkan bahwa varian Mpox Clade I, baik 1a maupun 1b, belum terdeteksi di Indonesia. Hingga saat ini, varian yang ditemukan di Indonesia adalah varian Clade II. Prasetyadi menjelaskan bahwa Clade I memiliki angka fatalitas yang lebih tinggi dibandingkan Clade II dan biasanya ditularkan melalui kontak erat, tidak selalu melalui kontak seksual.
Prasetyadi juga mengimbau kepada siapa pun yang dicurigai terinfeksi Mpox untuk tidak memencet atau menggaruk lesi di kulit, serta menghindari berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian. Jika terdapat benjolan atau bintil yang mengalami luka atau erosif, segera diberikan pengobatan untuk mencegah penularan virus lebih lanjut.***