Benarkah Gunung Tangkuban Parahu Alami Erupsi Hari Ini? Badan Geologi Buka Suara

Penulis: Indra Kurniawan
Editor: Tim PRFM News
Hembusan gas dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu 12 Februari 2022.
Hembusan gas dari Kawah Ecoma yang berada di dalam Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu 12 Februari 2022. /dok PVMBG Badan Geologi

PRFMNEWS - Beredar kabar kabar dari warga di sekitar Gunung Tangkuban Parahu yang menginformasikan keluarnya abu vulkanik yang keluar dari kawah pada hari ini, Minggu 18 Agustus 2024.

Warga yang tinggal di sekitaran Gunung Tangkuban Parahu ini melaporkan abu vulkanik ini mengakibatkan pedih di mata.

Kabar dugaan erupsi gunung yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat itu juga mulai beredar di media sosial.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyebut hingga saat ini (Minggu 18 Agustus 2024 pukul 20.00 WIB) Gunung Tangkuban Parahu masih berada pada Level I (Normal).

Baca Juga: Farhan dan Erwin Maju Sebagai Pasangan Calon di Pilwalkot Bandung

Wafid memaparkan, aktivitas hembusan asap dari Kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, dengan ketinggian 5 sampai 150 meter di atas dasar kawah dan 5 sampai 175 meter di atas dasar Kawah Ecoma.

"Tidak teramati keluarnya abu vulkanik di sekitar kawah ratu. Rekaman kegempaan selama
Januari hingga 18 Agustus 2024 menunjukkan gempa Hembusan kurang dari 5 kejadian perhari dan gempa vulkanik yang berasosiasi dengan suplai magma sangat jarang terekam dan tidak terekam adanya kejadian gempa letusan/erupsi," papar Wafid saat dikonfirmasi.

Melansir data terkini Badan Geologi, hasil pengukuran deformasi dengan peralatan Tiltmeter dan Electronic Distance Measurement (EDM), mengindikasikan relatif terjadi inflasi pada segmen UPAS dan tidak terjadi pola perubahan deformasi pada segmen LERENG.

Baca Juga: Panjangnya 27,3 KM, Ini Rute Tol Dalam Kota Bandung yang Akan Dibangun Tahun 2024, Lewat Mana Saja?

Berdasarkan hasil pengukuran multigas yg berada di selatan bibir kawah ratu dengan periode pengukuran setiap 6 jam per hari pengukuran gas periode tanggal 12 sampai 18
Agustus 2024 berada pada kondisi normal.

"Baik konsentrasi maupun rasio gas tidak memperlihatkan kecenderungan peningkatan, kondisinya hanya berfluktuasi. Namun demikian karena lokasi pengukuran gas yang berbeda antara lokasi stasiun dan lokasi pengunjung maka data konsentrasi gas dari multigas tersebut (selatan) tidak dapat menggambarkan data konsentrasi gas yang mengarah ke pengunjung," urai Wafid.

Sementara itu, terkait warga merasakan perih di mata, menurut Wafid, kemungkinan pada saat itu gas-gas dari kawah sedang mengarah ke arah warga.

Baca Juga: Jadwal Penutupan Alun-alun Bandung dan Lapangan Gasibu dari Kunjungan Umum Mulai Agustus 2024

"Dan karena pengunjung berada di lokasi cukup lama hal itu dapat menyebabkan iritasi di mata. Namun hal ini sangat tergantung dengan kondisi ketahanan tubuh dari masing-masing orang/pengunjung. Paparan gas vulkanik sangat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin di sekitar kawah," jelasnya.

Ditegaskan Wadis, pada saat ini tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dinilai masih berada pada Level I (Normal).***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub