Bandung dan Kota Besar Lainnya di Indonesia Cocok Gunakan Kereta Tanpa Rel, Syaratnya Jalan Harus Lebar

Penulis: Rifki Abdul Fahmi
Editor: Tim PRFM News
Uji coba Autonomous Rail Transit (ART) di Jalan Sumbu Kebangsaan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN), Kalimantan Timur pada Minggu (11/8/2024).
Uji coba Autonomous Rail Transit (ART) di Jalan Sumbu Kebangsaan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN), Kalimantan Timur pada Minggu (11/8/2024). /KemenPUPR/

PRFMNEWS - Salah satu moda transportasi yang akan digunakan di IKN adalah trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) yang sudah mulai menjalani tahap uji coba oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seusai mencoba menaiki ART yang disebut juga sebgai kereta tanpa rel, Jokowi sebut kota lain di Indonesia pun membutuhkan moda transportasi massal seperti ini.

Namun begitu, Jokowi sebut kereta tanpa rel dengan basis kendaraan listrik ini bisa beroperasi di jalan yang lebar.

“Kalau kita pakai trem otonom memang jalan harus lebar, dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, mencukupi untuk itu. Kota-kota lain di Indonesia saya kira semuanya membutuhkan transportasi massal yang berbasis energi hijau. Seperti contohnya Surabaya, Makassar, Medan, Bandung, saya kira sudah memerlukan transportasi massal seperti ini,” ujar Jokowi seusai mencoba ART pada hari Selasa lalu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin ART yang Beroperasi di IKN Bisa Hadir di Kota Besar Lainnya Termasuk Bandung

Diakui dia, ART ini memiliki keunggulan dari segi biaya yang lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi massal berbasis rel.

Menurutnya, pengoperasian trem otonom atau ART ini tidak berbasis rel sehingga cukup menggunakan jalan yang sudah ada dan tidak membutuhkan pembangunan infrastuktur.

“Trem otonom kira-kira harganya Rp70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per kilometer. Bedanya di situ. Problemnya sekarang ini memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar. Sehingga tidak semua kota bisa memakai ART,” katanya.

Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, Trem otonom akan melalui Fase Pengujian atau Fase Operasi Trem Otonom (POC) selama 60 hari sejak 10 Agustus hingga 9 Oktober 2024.

Baca Juga: Jalan di IKN Mulai Rampung, Kemenhub Bakal Uji Coba Operasional ART di IKN Agustus Nanti

Pengujian dimaksudkan untuk lebih mengetahui kelayakan operasi trem otonom. Setelah POC, akan dilakukan evaluasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) besama Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Kemudian pada 10 Oktober hingga 31 Desember 2024, trem otonom akan dipamerkan (showcase) untuk umum. Selama masa showcase, masyarakat dapat menikmati trem otonom secara gratis.

“Kami optimis trem otonom dapat beroperasi dengan baik di IKN dan menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan transportasi massal modern yang cerdas dan ramah lingkungan,” ujar Budi.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub