Dugaan Perundungan Dokter PPDS hingga Meninggal, Kemenkes Hentikan Sementara Prodi Anestesi Undip

Editor: Rifki Abdul Fahmi
dokter ppds anestesi undip bunuh diri diduga tak kuat menahan bullying
dokter ppds anestesi undip bunuh diri diduga tak kuat menahan bullying /rsud_kardinah

PRFMNEWS - Dunia kedokteran Indonesia dikejutkan dengan kabar tragis tentang seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) berinisial AR (30) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Lempongsari, Semarang.

Kematian AR diduga merupakan hasil dari tindakan bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang, sebuah kejadian yang segera menjadi sorotan publik dan memicu berbagai reaksi.

Kasus ini semakin menarik perhatian setelah beberapa media melaporkan bahwa pihak kepolisian menemukan sebuah buku harian di kamar kos korban.

Dalam buku tersebut, AR mengungkapkan perasaannya yang berat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa kedokteran, terutama dalam menghadapi tekanan dari senior-seniornya.

Baca Juga: Tragis! Mahasiswa Kedokteran Anestesi Undip Nekat Akhiri Hidup Diduga Korban Perundungan

Catatan di buku harian tersebut mengindikasikan bahwa AR merasa terbebani oleh berbagai perintah dan tuntutan yang diberikan para seniornya, yang diduga kuat sebagai bentuk perundungan.

Pengakuan ini diperkuat oleh pernyataan ibu korban, yang disampaikan melalui Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono.

Sang ibu mengungkapkan bahwa anaknya sudah merasa tidak mampu lagi bertahan dan bahkan sempat menyampaikan keinginannya untuk mengundurkan diri dari program studi tersebut.

Perundungan dari para seniornya disebut-sebut menjadi alasan utama di balik keputusannya untuk mengakhiri hidupnya.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub