Pernikahan Usia Dini Menurun Tapi Angka Kasus Hubungan Seksual pada Remaja Meningkat

Penulis: TIM PRFM
Editor: Indra Kurniawan
ilustrasi hubungan seksual.
ilustrasi hubungan seksual. /Pixabay

BANDUNG, PRFMNEWS – Belakangan ini tren pernikahan usia dini mengalami penurunan. Tapi sayangnya di samping itu angka kasus hubungan seksual pada remaja semakin meningkat.

Fakta ini diungkap langsung oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wadoyo.

Hasto mengungkapkan bahwa tren pernikahan atau menikah dini di Indonesia turun dalam 10 tahun terakhir. Awalnya 40 orang dari seribu penduduk, kini berada di angka 26 per seribu.

Baca Juga: 2 Hari Lagi, War Tiket Kereta Diskon 21 Persen untuk Semua Kelas, Catat Daftar KA dan Rutenya

Namun angka 26 itu dinilai masih relatif tinggi, terlebih bila diakumulasi dalam jumlah satu juta penduduk.

“Bisa dibayangkan kalau setiap 1.000 perempuan itu yang hamil di usia 15-19 tahun itu ada 26. Kalau 100.000 ribu sudah ada 2.600. Kalau 1 juta sudah 26.000 ribu. Apa nggak diatasi seperti itu? Kan harus diatasi,” ujar Hasto belum lama ini.

Adapun jika berdasarkan usia, pergeseran rata-rata pernikahan perempuan dilaporkan mundur setiap tahunnya. Berdasarkan data BKKBN, yang awalnya berada di bawah 20 tahun, kini rata-rata perempuan menikah saat berusia 22 tahun.

Baca Juga: Kopamas Tolak Wacana Angkot jadi Feeder BRT Bandung Raya

Tren turunnya pernikahan dini ini sebetulnya menjadi kabar baik. Sebab jika mengingat resikonya, maka pernikahan dini memang membuat kehamilan ibu menjadi berisiko, seperti rentan perdarahan, kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), serta dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub