BANDUNG, PRFMNEWS - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap penyebab Airlangga Hartarto mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar.
Ridwan Kamil menyebut mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi ketum Golkar tidak ada pengaruh atau desakan dari pihak eksternal dan merupakan dinamika yang lazim dalam internal suatu partai politik.
Ia memastikan penyebab pengunduran diri Airlangga sesuai diutarakan yang bersangkutan, yakni karena ingin menjaga keutuhan Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: Elektabilitas Ridwan Kamil Baru 10 Persen di Pilkada Jakarta 2024, PKB: Dia Harus Kerja Keras
"Tidak ada desakan. Saya juga menyimak seperti yang media simak. Jadi, seperti yang disampaikan Pak Airlangga saja dan itu kan dalam dinamika kepartaian hal yang lazim dan rutin," ucap Ridwan Kamil usai acara groundbreaking di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin 12 Agustus 2024.
Kader Partai Golkar tersebut juga memastikan penyebab mundurnya Airlangga tidak ada hubungannya dengan pencalonan dirinya pada Pilkada Jakarta 2024.
"Tidak ada dong," ucap suami Atalia Praratya itu.
Ia juga merespons soal mundurnya anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun dari kepengurusan Partai Golkar hingga pencalonan kepala daerah pada Pilkada 2024.
"Itu kan mundur pribadi. Ada ratusan yang sudah diputuskan secara organisasi. Kita kan partai besar, tidak tergantung oleh 1-2 individu," ungkap dia.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi ketua umum Partai Golkar. Airlangga menyebut keputusan itu diambil demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru.
“Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar,” kata Airlangga dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu 11 Agustus 2024.
Pengunduran diri Airlangga terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 malam dan Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) organisasi yang berlaku.
Proses selanjutnya akan berjalan dalam internal Partai Golkar, termasuk terkait dengan penunjukan pelaksana tugas (plt.) ketua umum dan persiapan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). ***