Network
Lebih lanjut Cecep mengungkapkan bahwa pernyataan Airlangga menimbulkan banyak tanda tanya, terutama terkait dengan strategi koalisi yang sedang dibangun oleh Ridwan Kamil.
Saat ini, Ridwan Kamil diketahui memiliki dukungan dari koalisi yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Misteri Sosok S, Cawagub Pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Namun, masih ada kemungkinan bahwa koalisi ini akan diperluas mengingat ada peluang besar PKS bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Menurut Cecep, jika koalisi tersebut berkembang dengan bergabungnya PKS, maka peluang PKS untuk menempatkan kadernya sebagai calon wakil gubernur menjadi sangat besar.
Hal ini tidak terlepas dari hasil Pemilu Legislatif 2024, di mana PKS berhasil meraih suara terbanyak di DPRD Provinsi Jakarta dengan total 18 kursi.
Baca Juga: Sosok Cawagub Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 Mulai Bermunculan, RK: Insya Allah Pasti Harmonis
Dengan dominasi ini, PKS tentunya memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi politik terkait pencalonan wakil gubernur.
Meskipun Airlangga Hartarto telah memberikan klarifikasi bahwa sosok "S" yang dimaksud bukanlah Ahmad Syaikhu atau Sohibul Iman, Cecep tidak menutup kemungkinan bahwa inisial "S" masih bisa merujuk pada kader lain dari PKS.
Inisial S disebut-sebut Suwono, politikus senior PKS
