Network
BANDUNG, PRFMNEWS - Fenomena para pejabat yang memberikan ucapan selamat kepada para atlet yang telah memenangkan medali tampaknya tidak terjadi di Indonesia saja.
Viral di sosial media X, ucapan selamat diberikan kepada atlet Filipina Carlos Yulo usai memenangkan medali ganda di ajang Olimpiade Paris 2024.
Usai memenangkan medali emas, ucapan selamat mengalir dari para pejabat. Namun uniknya, wajah peraih medali tidak lebih besar dari gambar pejabat itu sendiri.
“Ucapan selamat mengalir dari para pejabat Filipina setelah atlet mereka Carlos Yulo berhasil memenangkan emas di Olimpiade Paris 2024,” tulis akun X revolutia yang diakses pada Senin 5 Agustus 2024.
Baca Juga: Jokowi Minta Maaf Jelang Lengser, Wakil Ketua MPR Yakin Rakyat Akan Memaafkan
Pemberian ucapan selamat sudah menjadi tradisi yang dilakukan di setiap negara, meski begitu netizen memberikan komentar yang beragam terkait hal ini.
Banyak yang beranggapan jika ucapan yang diberikan oleh pejabat kepada atlet adalah cara mereka untuk meningkatkan elektabilitasnya agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Filipina dan Indonesia emang 11-12 perpolitikan dan korupsinya,” tulis akun fachmi***.
“Sejatinya yg lebih ‘serumpun’ sama kita tuh Filipina dah,” balas akun yvdi***.
“Apalagi double gold ini carlos yulo barusan, gold lagi gimana yah posternya berubah lagi gk,” pungkas akun kegblgnunfaedh.
Baca Juga: Kebakaran Kontrakan di Bandung Diduga Berawal dari Tabung Gas Bocor, Korban Alami Luka Bakar
Prestasi Bersejarah Carlos Yulo: Ganda Emas di Olimpiade Paris
Dipaparkan asianews.network, Carlos Yulo, pesenam asal Filipina, mencetak sejarah dengan meraih dua medali emas di Olimpiade Paris.
Pencapaian gemilang ini dimulai dengan keberhasilannya di nomor lantai, disusul dengan kemenangan di alat lompat, yang menjadikan Yulo sebagai atlet pertama dari Filipina yang meraih dua medali dalam satu Olimpiade.
Pada kompetisi lompat putra dalam senam artistik, Yulo berhasil mencatatkan skor 15.433 dalam lompatan pertamanya yang memiliki tingkat kesulitan 6.000.
Keberanian untuk mengambil risiko dengan tingkat kesulitan tinggi ini memberikan keuntungan besar bagi Yulo.
Pada lompatan keduanya, meski dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah, ia mencetak skor 14.800, menghasilkan skor rata-rata 15.116 yang cukup untuk mengamankan medali emas.
Keberhasilannya ini mengungguli mantan juara dunia asal Armenia, Artur Davtyan.
Setelah skor akhir diumumkan, ekspresi rasa syukur Yulo terlihat jelas.
Keberhasilan Yulo tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mengangkat nama Tim Filipina di kancah internasional.
Pencapaiannya ini melampaui hasil yang telah diraih oleh tim Filipina pada Olimpiade Tokyo tiga tahun lalu.
Artur Davtyan, yang menjadi pesaing utama Yulo di final lompat, harus puas dengan medali perak setelah mencatat skor total 14.966.
Kesulitan lompatan Davtyan yang hanya 5.60 pada setiap lompatan menjadi faktor yang membuatnya kalah dari Yulo.
Sementara itu, Harry Hepworth dari Inggris, yang memimpin di awal kompetisi, harus puas dengan medali perunggu setelah skornya dilampaui oleh Yulo dan Davtyan.
Baca Juga: Putra Presiden Ketiga RI Siap Adang Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, Begini Profil Ilham Habibie
Rekan senegara Hepworth, Jake Jarman, terpaksa tersingkir dari podium setelah skor Davtyan diumumkan.
Pencapaian Yulo di Paris ini menegaskan posisinya sebagai salah satu pesenam terbaik dunia.
Kemenangan gandanya menjadi bukti dedikasi dan kerja keras yang telah ia curahkan dalam setiap latihan dan kompetisi.
Keberhasilannya ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Filipina dan meningkatkan popularitas senam di negara tersebut.***
