35,8 Juta Orang Indonesia Termasuk Anak Idap Penyakit Gula, Menkes: Coba Cek Ukuran Celana

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Ilustrasi Penyakit Gula
Ilustrasi Penyakit Gula /Pexels/Artem Podrez

Menurut dia, idealnya konsumsi gula per hari maksimal empat sendok teh. Dan jika lebih dari itu, berpotensi merusak ginjal, hingga efeknya harus kasus cuci darah seperti yang terjadi pada anak saat ini.

"Untung Jawa Barat kalau minum teh, pahit. Ini harus dicontoh. Jadi kalau bisa jangan pakai gula," ucapnya.

Baca Juga: Detik-detik Penangkapan Perampok yang Culik Siswi SMP di Jakbar, Polisi: Waspada ini Modus Baru

Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan peran orang tua dan keluarga sangat penting untuk saling mengingatkan agar mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, serta mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak berlebih.

"Cuci darah kan kebanyakan ke anak (ada peningkatan), sekarang tetap peran orang tua yang penting untuk anak itu. Jangan sampai kejadian tidak dijadikan contoh," ujarnya.

Lebih lanjut, Bey menyampaikan pihaknya mendesak Kementerian Kesehatan dan pihak terkait untuk segera menerapkan label khusus pada makanan dan minuman kemasan, guna mencegah munculnya lonjakan kasus anak cuci darah yang angkanya terdeteksi tinggi.

"Kami harap segera memberikan penandaan pada kemasan minuman makanan terkait GLG (gula, garam, lemak), sehingga masyarakat tak khawatir dan ada kepastian berapa gula yang baik, garam yang baik. Jadi tinggal diberikan tanda misalnya hijau berarti aman, itu kan masyarakat lebih mudah lagi dan akan aman serta bagus untuk anak-anak," ujarnya.***

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub