Di sisi lain, pihak sekolah SMP Petra juga menyoroti masalah transparansi dan pertanggungjawaban iuran yang ditarik oleh RW.
Mereka merasa bahwa penggunaan dana tersebut tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
Video yang viral ini mengundang berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang merasa prihatin dengan beban yang harus ditanggung oleh sekolah dan warga lainnya akibat kenaikan iuran yang tidak wajar.
Kasus ini juga membuka diskusi lebih luas mengenai pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana yang ditarik dari masyarakat.
“140 juta/bulan dikali setahun = 1,6 M buat pengurus RW saja?” tulis akun gumipa***.
“Jikalau pun setor, uang itu untuk apa? Warga sekitarnya dapat apa?” balas akun harjunaw***.
“Pemerintah harus hadir dan sikat para perampok berkedok warga ini,” pungkas netizen lainnya.***
Sek² iuran RW minta 140jt/bulan,
SMP Petra Surabaya di Jalan Manyar Tirtomulyo, Mulyorejo, melaporkan terkait iuran warga setempat.kalau tidak mau bayar akses di tutup..
Pantes si ibuk2 ngeyelnya minta ampun uang jatah akan berkurangSimak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan saluran WhatsApp Channel