"Mau meluruskan, kami tidak pernah menugaskan anak-anak untuk piket (jam 05.21 WIB), memang kebiasaan siswa itu datang pagi sampai jam segitu sudah pada datang," kata Yuni.
Saat hari kejadian, lanjut dia, petugas satuan pengamanan (satpam) sekolah sedang izin lantaran kakaknya sedang sakit dan hanya ada petugas kebersihan.
"Karena satpam enggak bisa, jadi tukang sapu jaga. Pada saat itu, satpam kakaknya sedang sakit keras, meninggal Jumat, yang ada saat itu ada petugas kebersihan sekolah," ungkap Yuni.
Saat itulah, pria tak dikenal masuk ke lingkungan sekolah dan memanggil S. Pelaku bermodus menyampaikan informasi palsu ke korban bahwa ibu S yang mengantar korban ke sekolah mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang.
Korban S pun menanyakan ciri-ciri ibunya dan pria tak dikenal itu menjabarkannya dengan benar. Merasa percaya, S pun mengikuti pria itu hingga kemudian korban dijarah hartanya.
Baca Juga: Rutenya Lintasi Cimahi, Bandung hingga Sumedang, Pembangunan BRT Bandung Raya Akan Dimulai 2025
Yuni mengaku telah menyebar selebaran wajah pria tak dikenal yang menculik dan merampok harta S. Selebaran-selebaran itu ditempel di sejumlah titik Jalan Inspeksi Kali Grogol, Palmerah.
"Jadi kami itu dari Babinsa diintruksikan untuk memasang wajah pelaku. Karena memang pelaku itu kemarin kan belum sampai ditangkap, masih diintai terus," paparnya.
Terkait antisipasi agar kejadian serupa tak terulang, Yuni menegaskan kepada para murid harus memberitahu kepada guru serta petugas dalam sekolah jika ada orang tidak dikenal datang menjemput.