Menurut Andri, secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli - 1 Agustus 2024.
Meski sejumlah wilayah Indonesia diprediksi diguyur hujan selama sepekan ke depan, di tengah puncak musim kemarau, BMKG tetap mewanti-wanti pemerintah daerah dan masyarakat soal kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Utamanya di wilayah langganan karhutla, seperti Pulau Sumatra dan Kalimantan yang memiliki banyak kawasan gambut.
"Kepada masyarakat, kami imbau untuk menggunakan air dengan bijaksana dan hemat . Selain itu, hindari membuka lahan dengan membakar, terutama pada daerah hutan yang bertanah gambut karena mudah terbakar dan sulit dimatikan," pesan Andri. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan saluran WhatsApp Channel