Network
PRFMNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi bersama beberapa menteri terkait dan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo untuk menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 24 Juli 2024. Pertemuan tersebut dalam rangka membahas evaluasi dan rencana operasional Kereta Cepat Whoosh ke depannya.
Secara rinci, Presiden Jokowi ingin mengetahui progres kemajuan Kereta Cepat Whoosh terkait tren jumlah penumpang selama 9 bulan beroperasi secara komersial, kondisi dan perkembangan infrastruktur pendukung termasuk stasiun dan akses jalan, hingga keamanan operasional kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang hadir dalam rapat mengungkapkan bahwa jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh sejauh ini masih di bawah target awal yaitu sebanyak 29.000 penumpang per hari, meski kinerja KCIC sudah dinilai baik.
“Kalau traffic kan kemarin kereta cepat sudah mencapai 24.000 (penumpang per hari). Ini masih sedikit di bawah (target), kita akan kejar terus,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.
Tiko memperkirakan KCIC bisa mengejar target jumlah penumpang dalam 2-3 tahun mendatang. Guna meningkatkan jumlah penumpang Whoosh, pemerintah berencana menambah frekuensi perjalanan kereta cepat dari 48 perjalanan sejak Mei 2024 menjadi 62 perjalanan per hari pada awal 2025.
“Jadi frekuensi juga kita tambah, harapannya penumpang semakin banyak,” ucap dia.
Baca Juga: Erick Thohir Lapor ke Jokowi Bahas Whoosh Hadirkan Banyak Manfaat Bagi Masyarakat
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, Presiden Jokowi mengapresiasi tren positif pada layanan Whoosh. Presiden, ungkapnya, menyambut baik laporan kinerja yang disampaikan pihaknya dan siap memberikan dukungan penuh terhadap layanan Whoosh.
Kepala Negara, lanjutnya, juga menyebut suasana di stasiun KCIC baik, penumpang di Stasiun Halim dan Padalarang pun dinilai ramai. Kondisi tersebut dilihat langsung oleh Jokowi saat menggunakan Whoosh relasi Halim - Padalarang (pp) pada Jumat 19 Juli 2024 untuk kunjungan kerja di Jawa Barat.
“Presiden juga menyampaikan dukungannya terkait layanan Whoosh seperti percepatan pembuatan regulasi terkait kereta cepat, GSM-R (Global System for Mobile Communications-Railway), serta pembuatan aksesibilitas yang lebih baik untuk Stasiun Padalarang, Tegalluar, dan Karawang,” ujar Dwiyana.
Kerja sama lanjutan
Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, Presiden juga menanyakan dukungan apa yang bisa diberikan pemerintah untuk semakin menunjang operasional kereta cepat yang sejauh ini baru dibuka untuk rute Jakarta-Bandung tersebut.
Jokowi pun sempat membahas mengenai kerja sama selanjutnya dengan China, terutama kerja sama untuk evaluasi bersama mengenai keamanan pelayanan.
Dwiyana menerangkan saat ini operasional Whoosh terus mengalami peningkatan di mana jumlah perjalanan terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler per hari sejak Mei 2024. Pada awal 2025 diprogramkan jumlah perjalanan kereta dapat mencapai hingga 62 per hari.
Baca Juga: Viral Taksi Nyangkut di Tangga Keluar Stasiun Whoosh Padalarang, Netizen: Wajar itu Bisa Nyemplung
Ia mengklaim rata-rata volume penumpang Whoosh per hari juga mengalami peningkatan secara bertahap dengan rekor penumpang tertinggi saat ini sudah mencapai 24 ribu per hari. Sebelumnya, di awal beroperasi pada Oktober 2023 rata-rata volume penumpang Whoosh sekitar 9000 per hari.
Saat ini berdasarkan data Juli 2024 rata-rata per hari sudah mencapai 17 sampai 18 ribu penumpang per hari pada saat weekday dan 18 sampai 22 ribu penumpang per hari pada saat akhir pekan atau weekend dengan rekor tertinggi sebanyak 24 ribu orang pada 5 Juli 2024.
Sejak awal dioperasikan secara komersial pada Oktober 2023 sampai dengan bulan Juli 2024 ini, KCIC telah melayani sebanyak 4,2 juta penumpang Whoosh.
“PT KCIC mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Presiden serta seluruh pihak terkait. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras demi menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan.” tutup Dwiyana.***
