Solusi Macet, Kereta Bawah Tanah ‘Subway Bali’ Dibangun 4 Fase Mulai Akhir 2024, Kapan Rampung?

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Ilustrasi Kereta Bawah Tanah
Ilustrasi Kereta Bawah Tanah /BLOOMBERG/

PRFMNEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui perpanjangan tangannya PT Sarana Bali Dwipa Jaya menunjuk PT Bumi Indah Prima sebagai investor utama pengembangan transportasi massal berbasis kereta, yakni subway yang akan menjadi layanan kereta bawah tanah di Pulau Dewata atau disebut Bali Urban Rail and Associated Facilities.

Groundbreaking atau proses peletakan batu pertama sebagai penanda mulai dibangunnya infrastruktur kereta bawah tanah di Bali ini akan berlangsung bulan September 2024 di Kuta Parking Centre, Kabupaten Badung. Terkait target pembangunan proyek subway Bali ini selesai, juga akan terbagi dalam dua periode.

Menurut rencana, proyek subway atau Light Rail Transit (LRT) Bali ini akan dibangun dalam 4 (empat) fase koridor dengan rute melintasi kawasan fasilitas publik seperti bandara, mall, kampus, hingga objek wisata favorit.

Baca Juga: Alam Mbah Dukun Dampingi Akhmad Dimyati Maju di Pilkada Banjar 2024 Jalur Perseorangan

Menteri PPN/Bappenas RI Suharso Monoarfa mengatakan proyek LRT Bali ini diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Pulau Dewata khususnya kawasan Bali Selatan.

Kemacetan di Bali menurut Monoarfa tidak bisa dielakkan karena sebagai destinasi wisata taraf dunia, Bali memiliki daya magnet tersendiri untuk menarik wisatawan dan hingga kini terus berkembang sehingga kondisinya sudah berbeda jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

“Karena tidak mungkin membangun jalan layang (flyover) di Bali untuk mengatasi kemacetan, model subway ini adalah pilihan yang paling tepat,” tuturnya.

Baca Juga: Seorang Lansia Tenggelam saat Mancing di Sungai Cimanuk, Tim SAR Masih Upayakan Pencarian

Monoarfa mengajak semua pihak optimistis dengan rencana pengembangan subway Bali yang menerapkan model pembiayaan konsep transformasi ekonomi yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia, yakni pengerjaan proyek sepenuhnya dibiayai oleh dana investor tanpa dari APBN dan APBD.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub