Network
PRFMNEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab suhu dingin melanda sebagian besar wilayah di Pulau Jawa. BMKG menyebut kondisi ini normal terjadi pada periode pertengahan bulan Juli 2024 yang saat ini tengah musim kemarau.
Ada tiga penyebab kenapa suhu dingin saat musim kemarau atau disebut bediding terjadi di Pulau Jawa termasuk Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang bisa mencapai 16 derajat Celcius pada pagi dan malam hari. Pemicu udara dingin pada periode musim kemarau ini diketahui sesuai analisis tim meteorologi BMKG.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, penyebab pertama udara dingin melanda sebagian besar wilayah Pulau Jawa termasuk Bandung yang secara geografis berada di selatan khatulistiwa, karena adanya Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang berada di sisi utara bumi.
Angin Monsun Australia (Timur) yang kering dan membawa sedikit uap air tersebut, kata Guswanto, saat ini berhembus menuju benua Asia dengan melewati perairan Samudera Hindia.
Kemudian pemicu udara dingin kedua, sebut Guswanto, secara bersamaan terjadi pula suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia dalam kondisi yang relatif lebih rendah, sehingga semakin berpengaruh membawa suhu dingin pada wilayah Indonesia.
Fenomena suhu dingin, lanjutnya, juga dipengaruhi oleh posisi matahari yang sedang berada di belahan utara bumi, sehingga wilayah Indonesia khususnya bagian selatan khatulistiwa menerima sedikit sinar matahari secara langsung dan menjadikan suhu udara lebih rendah.
Menurut Guswanto, fenomena seperti itu akan menyasar wilayah bagian selatan ekuator atau khatulistiwa dalam hal ini, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang terasa akan lebih dingin dari biasanya.
Baca Juga: Bandung Dingin Saat Dini Hari Hingga Pagi, BMKG Sebut Bisa Terasa Sampai Agustus
