Kuatkan Persatuan, Muhammadiyah Resmi Pakai Kalender Hijriah Global, Akhiri Debat Hilal Tahunan

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rifki Abdul Fahmi
SEORANG Mahasiswa Astronomi ITB saat memantau pergerakan matahari di Kawasan Observatorium Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum menetapkan keputusan terkait awal puasa Ramadhan 2023. Perkiraan awal puasa 2023 didasarkan pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 Masehi yang diterbitkan Kemenag RI, yaitu akan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.*
SEORANG Mahasiswa Astronomi ITB saat memantau pergerakan matahari di Kawasan Observatorium Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum menetapkan keputusan terkait awal puasa Ramadhan 2023. Perkiraan awal puasa 2023 didasarkan pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 Masehi yang diterbitkan Kemenag RI, yaitu akan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.* /KHOLID/KONTRIBUTOR "PR"

Pemilihan Kriteria Turki 2016 oleh Muhammadiyah didasarkan pada pandangan bahwa konsep ini ideal untuk mewujudkan Kalender Islam yang dapat menyatukan umat.

“Konsep ini dianggap ideal untuk mewujudkan Kalender Islam pemersatu. Pilihan ini juga didasarkan pada semangat keterbukaan, kebersamaan, dan pencerahan peradaban agar Islam menjadi rahmat bagi alam semesta,” ucap Maskufa.

Baca Juga: Pelatihan Jurnalistik Relawan Kebencanaan Muhammadiyah Tuntas Digelar

Selain itu, keputusan ini juga mencerminkan semangat keterbukaan, kebersamaan, dan pencerahan peradaban, agar Islam benar-benar menjadi rahmat bagi alam semesta.

“Semangat keterbukaan ini adalah salah satu karakteristik dari wawasan pemikiran Islam yang diyakini Muhammadiyah, di mana setiap keputusan dapat dikritik dan diperbaiki untuk kemaslahatan bersama,” ujarnya.

Maskufa yakin penerapan KHGT dengan Kriteria Turki 2016 akan membawa dampak positif bagi kepastian dan ketepatan waktu ibadah umat Islam di mana pun mereka berada, terutama bagi mereka yang tinggal di negara-negara dengan minoritas Muslim.

Identitas Islam dalam wujud KHGT akan semakin terlihat, khususnya dalam misi menyatukan waktu pelaksanaan ibadah yang selama ini sering kali menimbulkan perbedaan dan bahkan perpecahan.

“Dengan adanya KHGT diharapkan umat Islam di seluruh dunia dapat merasakan kebersamaan dan persatuan yang lebih kuat. Hal ini juga menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan umat Islam dan peradaban dunia,” paparnya.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sayangkan Pernyataan Jokowi Soal Presiden Boleh Memihak saat Pemilu

KHGT adalah inisiatif visioner dari Muhammadiyah untuk menciptakan kalender Islam yang seragam di seluruh dunia. Inisiatif ini tidak hanya merupakan langkah besar dalam bidang keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk respons terhadap kebutuhan akan kepastian dan ketepatan dalam pelaksanaan ibadah yang bersifat global.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub