Kuatkan Persatuan, Muhammadiyah Resmi Pakai Kalender Hijriah Global, Akhiri Debat Hilal Tahunan

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Rifki Abdul Fahmi
SEORANG Mahasiswa Astronomi ITB saat memantau pergerakan matahari di Kawasan Observatorium Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum menetapkan keputusan terkait awal puasa Ramadhan 2023. Perkiraan awal puasa 2023 didasarkan pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 Masehi yang diterbitkan Kemenag RI, yaitu akan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.*
SEORANG Mahasiswa Astronomi ITB saat memantau pergerakan matahari di Kawasan Observatorium Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pemerintah Indonesia hingga saat ini belum menetapkan keputusan terkait awal puasa Ramadhan 2023. Perkiraan awal puasa 2023 didasarkan pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 Masehi yang diterbitkan Kemenag RI, yaitu akan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.* /KHOLID/KONTRIBUTOR "PR"

PRFMNEWS – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi mulai menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal dalam rangka menyudahi perdebatan tahunan soal apakah hilal sudah tampak atau belum yang berkaitan dengan penentuan awal bulan hijriah khususnya awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah.

Penggunaan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) berlandaskan prinsip sederhana: satu hari, satu tanggal, di seluruh dunia. Alasan penerapan KHGT karena dalam rangka menciptakan kesatuan antara umat Islam, menghapus perbedaan waktu, dan tanggal yang kerap membingungkan.

“Sehingga muncul kritik ketika mendekati Bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha selalu ada debat tahunan yang masalahnya selalu berulang. Apakah hilalnya sudah muncul atau belum?,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulis di laman resmi Muhammadiyah, Jumat 5 Juli 2024

Melalui penerapan KHGT ini, ujar Abdul Mu’ti, diharapkan perdebatan tahunan tersebut tidak muncul lagi sehingga energi umat tidak terkuras hanya pada urusan itu saja, sebab masih ada urusan lain yang menunggu untuk segera diatasi.

Baca Juga: Muhammadiyah Tegaskan Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara

Abdul Mu’ti memandang KHGT tidak hanya menjawab perdebatan tiga waktu penting bagi umat Islam tersebut saja, tapi juga untuk memberikan kepastian waktu-waktu penting lain termasuk jadwal salat sehari-hari, perjanjian, dan seterusnya.

“KHGT menjadi solusi untuk memberikan kepastian waktu tidak hanya dalam urusan ibadah saja, tapi juga di banyak hal termasuk politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan lain sebagainya. Selain itu, KHGT yang dikembangkan PP Muhammadiyah sekaligus upaya menerapkan ayat-ayat Al Qur'an dan mengaktualisasikannya di berbagai aspek kehidupan,” ungkap dia.

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Maskufa menerangkan konsep KHGT berasal dari Muktamar Kalender Islam Global yang diadakan di Turki pada tahun 2016. Hasil dari muktamar tersebut menetapkan konsep kalender dengan prinsip satu hari, satu tanggal untuk seluruh dunia.

Maskufa mengatakan bahwa salah satu prinsip utama dari KHGT ini adalah kesatuan matlak, dengan syarat imkan rukyat, yaitu ketinggian hilal minimal 5 derajat dan sudut elongasi minimal 8 derajat di belahan bumi mana pun.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub