Menkominfo Ajak Mahasiswa Perangi Judi Online: ini Bukan Hanya Merusak Ekonomi Keluarga

Penulis: Rifki Abdul Fahmi
Editor: Tim PRFM News
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan pesan melalui SMS Blast dalam upaya edukasi untuk mencegah praktik judi online, Minggu (16/6/2024). ANTARA/Livia Kristianti/am.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan pesan melalui SMS Blast dalam upaya edukasi untuk mencegah praktik judi online, Minggu (16/6/2024). ANTARA/Livia Kristianti/am. /Dok. ANTARA/Livia Kristianti/am./

PRFMNEWS - Pemerintah terus memerangi dan memberantas praktik judi online di Indonesia. Untuk itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi turut mengajak para mahasiswa memerangi masalah ini.

Apalagi, kata Budi, banyak mahasiswa yang turut terdampak judi online di tengah peningkatan adopsi teknologi digital. Menurut dia, akibat judi online, kehidupan dalam keluarga menjadi tidak harmonis dan makin banyak persoalan.

"Karena itulah di forum yang baik ini saya mengajak sama-sama kita semua memerangi judi online, karena judi online ini bukan hanya merusak ekonomi keluarga, tapi juga hubungan di dalam keluarga itu sendiri," ungkapnya dalam Orasi Ilmiah Prosesi Wisuda ke-X Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Gedung Sasono Langeng Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu lalu.

Menkominfo menyatakan kemajuan digital memang menyimpan Ironi buruk atau masalah yang bisa menjadi penyakit di masyarakat.

Baca Juga: Judol Merajalela, Kominfo Perketat Akun E-Wallet yang Terindikasi Dipakai Judi Online

“Maraknya berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga hingga berujung pada pembunuhan akibat terjebak pinjaman online dan judi online merupakan dampak negatif yang meresahkan dari perkembangan digitalisasi,” tandasnya.

Menteri Budi Arie mengingatkan dampak terbesar dari judi online paling dirasakan oleh kalangan perempuan. Menurutnya, banyak pertengkaran rumah tangga diawali dengan suami yang judi online.

“Suami dan istri jadi bertengkar, anak-anak kehilangan harapan karena ekonominya rusak. Dan korban paling terbesar dari judi online adalah kaum perempuan. Karena yang main judi lakinnya, yang korban uang belanjanya dipotong adalah kaum perempuan," tuturnya.

Secara khusus, dia menegaskan Pemerintah berupaya melindungi anak dari dampak buruk pemanfaatan teknologi digital dan internet. Menurutnya, anak-anak perlu dilindungi dari kekerasan dan pornografi anak yang dapat merusak generasi mendatang.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub