Beberapa hal yang bisa dilakukan, yakni dengan memisahkan uang pribadi dan usaha, membuat pencatatan arus kas, membuat rencana penggunaan uang, mengontrol arus usaha, dan disiplin pada diri sendiri untuk menjalankan hal-hal tersebut.
"Ini hal paling mendasar, sederhana tapi banyak yang kesulitan melakukannya," kata Heny.
Berdasarkan pencatatan UMKM Crisis Centre hingga Maret 2020, ada 3.086 UMKM yang terdampak pandemi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 1.008 berasal dari Jawa Barat. Di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah UMKM selama pandemi.
Baca Juga: Oded Sesuaikan Perwal AKB untuk Kepentingan Persib
Untuk mengelola keuangan semasa pandemi, pelaku usaha disarankan Heny untuk memeriksa sumber pemasukan dan pengeluaran dalam bisnis, merencanakan ulang anggaran dalam arus kas, memisahkan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi, melakukan evaluasi atas utang perusahaan, meningkatkan penghasilan, ekspansi, dan memanfaatkan teknologi.
Kepala Bidang Perdagangan Regional dan Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Iim Dewi Mulyani mengatakan, pihaknya memiliki berbagai program yang bisa dimanfatkan pelaku usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan level usaha.
Hal itu antara lain dengan memfasilitasi pengembangan e-commerce, pengembangan usaha bagi pedagang formal, Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standardisasi, Pengujian, dan Kualitas, serta pembinaan industri kecil menengah dalam meningkatkan kemampuan sistem produksi.
Group Head of Micro Business & Ecosystem Youtap Indonesia Edwin C. Perdanaputra, mengatakan bahwa berdasarkan riset pemasaran internal yang dilakukan Youtap Indonesia pada Januari 2019 di 3 kota, pelaku usaha kecil dan menengah menginginkan agar melakukan transformasi digital. Dengan demikian, usaha bisa tumbuh, pendapatan pun meningkat.
"Sehingga dibutuhkan perangkat dan aplikasi untuk mencatat transaksi, mengingat harga, tagihan, dan belanja, serta mengontrol usaha tanpa harus datang ke toko," ucap Edwin.
Baca Juga: Update Data BPBD, 428 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Sukabumi
Potensi pendapatan hilang karena kasbon dan barang yang kadaluarsa juga bisa dihindarkan, dengan menggunakan aplikasi yang tepat.
"Dengan menggunakan Youtap, banyak fitur yang bisa didapatkan. Misalnya digital sales book untuk pedagang, dimana pedagang bisa mengecek transaksi penjualan yang dilakukan sebelumnya," ucap Edwin.