Indonesia Dekati Jurang Resesi, Pengamat Ekonomi Unpad Beberkan Dampaknya

- 23 September 2020, 09:55 WIB
Ilustrasi Resesi
Ilustrasi Resesi /pikiran-rakyat

PRFMNEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi akan minus di kuartal III mendatang.

Menurut Sri, pada kuartal III dari sisi konsumsi RT dan LNPRT masih diperkirakan berada di zona kontraksi yaitu minus 3 hingga 1,5 persen dengan total outlook 2020 di kisaran kontraksi 2,1 hingga minus 1 persen.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi selama dua kali berturut-turut lantaran pada kuartal II yang lalu, kinerja perekonomian RI telah mencatatkan kontraksi hingga minus 5,23 persen.

 

Baca Juga: Turun Rp2.000, Intip Harga Emas Logam Mulia Hari Ini Rabu 23 September 2020

Hal itu menyebabkan Indonesia bakal masuk ke dalam resesi ekonomi. Lantas, apa itu resesi ekonomi? Dan bagaimana dampaknya?

Pengamat Ekonomi dari Universitas Padjajaran (Unpad), Martin Daniel Siyaranamual menjelaskan bahwa resesi ekonomi merupakan kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

"Kalau pertumbuhan ekonomi negatif terjadi berturut-turut di 2 kuartal yang berdekatan, itu adalah sinyal bahwa negara tersebut berada di jurang resesi," kata Martin saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 23 September 2020.

Baca Juga: Ini Dia Sosok Wanita Asal Bandung yang Foto KTP-nya Viral Karena Kelewat Cantik

Dia mengatakan, Indonesia tidak bisa menghindari resesi. Tidak hanya dirasakan Indonesia, resesi juga dirasakan oleh negara lain karena dampak dari pandemi Covid-19.

"Indonesia resesi? Jawabannya iya, itu sudah pasti dan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Tapi itu bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di semua negara," katanya.

Dia pun menjelaskan dampak dari adanya resesi. Menurutnya, resesi akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

"Ketika ada resesi, pertumbuhan ekonomi melemah, dampak sosialnya adalah orang banyak yang berhenti bekerja, kemiskinan dan pengangguran akan naik," katanya.

Baca Juga: Pendakian Gunung Semeru Dibuka Kembali 1 Oktober 2020, Pendaki Wajib Memenuhi Syarat Ini

Dengan kondisi demikian, dia menilai kebijakan pemerintah yang melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah langkah yang tepat.

PEN sendiri adalah sejumlah program bantuan untuk masyarakat dari mulai program bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu, pemulihan UMKM, program subsidi upah, dan lain-lain.

Program tersebut mendorong geliat konsumsi masyarakat yang di masa pandemi ini lesu.

"Pemerintah menjaga agar konsumsi nasional itu ga turun-turun banget," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x