Mata Pelajaran Sejarah Bakal Dibatasi, Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad: Ini Tindakan Gegabah

- 20 September 2020, 09:40 WIB
Ilustrasi membaca buku.
Ilustrasi membaca buku. /Pixabay

PRFMNEWS - Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Reiza D. Dienaputra angkat bicara menanggapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang berencana membuat mata pelajaran sejarah menjadi tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat.

Reiza menyindir, jika gagasan tersebut adalah gagasan yang cemerlang.

"Gagasan cemerlang ini, bila memang ingin menghapuskan bangsa Indonesia dari panggung sejarah dunia," kata Reiza saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel.

Baca Juga: Sinopsis Escobar: Paradise Lost yang Tayang Malam Ini di Trans TV Pukul 23.00 WIB

Dalam draft sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional sendiri, mata pelajaran sejarah menjadi pilihan bagi peserta didik kelas 11 dan 12.

Sementara bagi kelas 10 digabung di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Selain itu di dalam draft yang beredar, pada kurikulum 2021, mata pelajaran sejarah Indonesia akan dihilangkan di jenjang SMK.

Reiza menilai rencana Kemendikbud tersebut adalah tindakan gegabah dan tidak terukur.

Pengetahuan sejarah kata dia wajib diberikan karena sejarah merupakan identitas sebuah bangsa.

"Hanya sejarah lah yang memberikan identitas tentang sebuah komunitas dari mulai keluarga, suku bangsa, hingga bangsa. Sehingga bisa dibayangkan kalau yang namanya sejarah tidak diberikan, pada dasarnya kita akan mencabut identitas tersebut," katanya.

Baca Juga: Garut Darurat Covid-19, Bupati Langsung Gelar Rapat Tadi Malam, Ini Hasilnya

Dia mengatakan bakal menjadi masalah serius bagi negeri ini jika pemerintah menghendaki untuk menghapus mata pelajaran sejarah dari kurikulum pendidikan.

"Saya lihat ini juga jadi cambuk bagi sejarawan, bagi guru sejarah, atau pegiat sejarah," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x