Network
PRFMNEWS - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia jumlahnya sudah sangat banyak.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud), hingga tahun 2019, jumlah SMK di Indonesia sebanyak 13.710.
Berdasarkan data tersebut, Borsya Grup melalui Borsya Foundation akan membuka sekolah kejuruan dengan bidang studi teknik telekomunikasi.
Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay
CEO Borsya Grup Boris Syaifullah menyampaikan bahwa pendirian sekolah ini dilandasi karena banyaknya permintaan tenaga kerja untuk sektor telekomunikasi di Indonesia.
Untuk lokasi sekolahnya sendiri akan berada di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Hal ini karena ketersediaan SDM bidang telekomunikasi di wilayah timur Indonesia masih kurang, ditambah sumbangsih saya kepada tanah kelahiran di bidang pendidikan,“ ujar Boris di Bandung pada Sabtu 19 September 2020.
Baca Juga: Ernest Bantah Kematian Ade Firman Karena Covid-19, Tunjukkan Hasil PCR yang Ternyata Negatif
Dia mengatakan, sektor industri telekomunikasi diprediksi akan meningkat pada tahun depan. Sektor ini ungkap Boris, tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19.
Peningkatan laba juga terjadi di perusahaan-perusahaan sektor telekomunikasi, teknologi, dan media.
Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia rontok hingga minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.
Boris yang juga Wakil Ketua Umum Apnatel Pusat pun berkeyakinan bahwa dengan berdirinya sekolah tersebut, tidak menutup kemungkinan Indonesia wilayah timur akan semakin merata penyebaran teknologi dan telekomunikasinya karena tersedianya SDM yang mumpuni.
Baca Juga: Begini Anjuran Kemenhub Soal Bersepeda yang Aman di Jalan Raya
"BorSya Foundation siap untuk membantu dan mengembangkan SDM di bidang telekomunikasi serta tidak menutup kemungkinan wilayah lain pun akan kami bantu pembuatan sekolah berbasis studi teknik telekomunikasi," tutup Boris.***
