Network
PRFMNEWS – Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Bukhori Yusuf menyatakan dirinya mengecam peristiwa penusukan terhadap ulama dan pendakwah Syekh Ali Jaber di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu 13 September 2020.
“Selain prihatin, saya juga mengecam tindakan kekerasan terhadap para ulama dan juga mubaligh. Padahal mereka adalah juru damai,” kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 14 September 2020.
Bukhori mengatakan, kejadian kekerasan terhadap ulama ini sangat memprihatinkan dikarenakan Syekh Ali Jaber sebagai pendakwah tengah mengkumandangkan nilai-nilai kedamaian.
Baca Juga: BLT Rp2,4 Juta untuk UMKM Diberikan Langsung dan Akan Diinformasikan Lewat SMS
“Ketika pesan perdamaian sedang dikumandangkan, kita juga dicorengkan oleh sebuah tindakan yang memilukan, dan bertentangan dengan ajaran konstitusi kita, serta ajaran agama,” imbuhnya.
Dijelaskan Bukhori, kekerasan terhadap Syekh Ali Jabar menandakan adanya pihak-pihak yang menolak ketentuan kebebasan beragama.
Ia pun menyangkan belum adanya aturan khusus di Indonesia yang bisa digunakan untuk mengadili para pelaku kekerasan terhadap ulama dan pendakwah.
Baca Juga: Penderita TBC akan Masuk dalam Komponen Penerima Bantuan PKH Mulai Tahun 2021
“Perlindungan secara khusus terhadap orang-orang yang menghalangi bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap tokoh agama saat menyampaikan ajaran agama, itu belum ada,” pungkasnya.
Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan orang tak dikenal saat mengisi sebuah kajian di Lampung, Minggu 13 September 2020.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menerangkan jika saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penusukan berinisial AA untuk mengetahui motif aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.***
