Network
PRFMNEWS - Proses pemadaman kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan menghabiskan waktu hingga 11 jam.
Kebakaran yang terjadi pada Sabtu 22 Agustus 2020 pukul 19.10 WIB itu, baru bisa dipadamkan pada Minggu 23 Agustus pukul 06.30 WIB.
Humas Dinas Pemadam DKI Jakarta, Mulat Wijayanto mengungkapkan kendala yang dihadapi petugas saat melakukan pemadaman. Sulitnya sumber air menjadi salah satu penyebabnya.
"Kondisi sumber air di sana (lokasi kebakaran) tidak maksimal, ada beberapa hidran disana tidak memiliki banyak air. Kita harus cari sumber air yang ada di sekitar lokasi, kita butuh sumber air yang banyak untuk melakukan penyisiran supaya tidak terjadi rambatan," kata Mulat saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 23 Agustus 2020.
Baca Juga: Berharap Penyebab Kebakaran Kejagung Terungkap, DPR: Banyak Kasus Besar yang Ditangani di Sana
Selain karena sulitnya sumber air, kobaran api tidak mudah ditangani lantaran banyak material di Gedung Kejagung yang mudah terbakar.
Tak hanya itu, sistem kelistrikan juga menjadi penyebab api begitu cepat merambat, karena pihaknya mendengar beberapa kali ledakan.
"Bahan dan pondasinya kita lihat mudah terbakar, itu menyababkan perambatan di dalam semakin besar," katanya.
Di awal pemadaman, petugas mengerahkan 11 unit mobil pemadam. Namun karena api tak kunjung terkendali dan malah semakin merembet, petugas kemudian menambah jumlah mobil pemadam.
Total hingga proses pemadaman selesai, mobil pemadam yang dikerahkan berjumlah 65 unit.
Dikatakan Mulat, setelah proses pemadaman selesai, pihaknya terus menyisir lokasi untuk memastikan tidak ada lagi sumber api. Kemudian petugas melakukan pendinginan.
Baca Juga: Hingga Kini, Penyebab Kebakaran Gedung Kejagung Belum Terungkap
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti terbakarnya gedung Kejagung belum terungkap.
"Tim belum bisa untuk langsung meneliti penyebabnya apa, karena kondisi masih pendinginan," ujar Mulat.***
