Presiden Jokowi: Kita Harus Membajak Momentum Krisis untuk Mewujudkan Indonesia Maju

- 15 Agustus 2020, 14:25 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020.
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020. //Twitter- @jokowi

PRFMNEWS - "Kita harus 'membajak' momentum krisis dengan serentak dan serempak untuk menjadikan Indonesia Maju seperti yang kita cita-citakan," tegas Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi juga mengingatkan, krisis menjadi momentum bagi Indonesia untuk melakukan transformasi, dan melaksanakan strategi besar memecahkan masalah fundamental bangsa.

Dalam pidato kenegaraan Sidang Tahunan MPR RI di kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR, Jumat 14 Agustus 2020, Jokowi menerangkan kondisi krisis saat ini ibarat komputer yang sedang macet.

Baca Juga: Antisipasi Kepadatan, Polres Garut Lakukan One Way di Limbangan

Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, namun tetap mempunyai kesempatan mensetting ulang semua sistemnya.

Disebutkan juga, semua pihak harus bekerjasama dengan gotong royong untuk bangkit dari kondisi krisis.

“Bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan kemajuan: reformasi di segala sektor dan pembenahan diri secara fundamental, reformasi fundamental, itulah strategi kita di masa krisis ini, meraih kemajuan di segala bidang, dan mencegah resesi di bidang perekonomian, lalu mempercepat pertumbuhan ekonomi pada 2021 dengan perkiraan 4,5 - 5,5 persen,” kata Jokowi.

Baca Juga: Pemkab Bandung Tetap Selenggarakan Upacara HUT RI dengan Protokol Kesehatan

Menurutnya pola pikir dan etos kerja bangsa Indonesia harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan untuk transformasi kemajuan bangsa.

“Setiap kebijakan pemerintah harus mengedepankan pendekatan demokratis (termasuk mensukseskan Pilkada 2020), ramah lingkungan, melindungi HAM, juga harus cepat, tepat dan ilmiah,” katanya.

Ekosistem nasional yang produktif dan inovatif harus didukung oleh bidang atau pilar hukum, politik, kebudayaan dan pendidikan yang mumpuni.

Baca Juga: Meski di Tengah Pandemi, Kemendikbud Tetap Imbau Orang Tua Masukkan Anaknya ke PAUD

Presiden Jokowi menegaskan, Pemerintah tidak pernah main-main dengan upaya pemberantasan korupsi. Demokrasi harus tetap berjalan dengan baik, tanpa mengganggu kecepatan kerja dan kepastian hukum, serta budaya adiluhung bangsa Indonesia.

Jokowi juga mengingatkan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila tidak bisa dipertukarkan dengan apapun juga. Tidak ada ruang bagi siapapun untuk menggoyahkannya.

“Semua ini dedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, untuk kepentingan yang sudah bekerja, untuk kepentingan yang sedang mencari kerja, untuk mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya,” katanya.

Baca Juga: Pemain dan Klub Dikhawatirkan Bermain Setengah Hati Jika Liga 1 Tanpa Degradasi

Pidato Presiden pada 14 Agustus 2020 di hadapan MPR, DPR dan DPD, pada dasarnya adalah wujud pelaksanaan sumpah jabatan Presiden untuk menjalankan Pancasila, Mukadimah UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945, "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial."

Presiden Joko Widodo mewakafkan hidupnya untuk Indonesia Maju berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945, untuk demokrasi, reformasi 1998, Bhinneka Tunggal Ika di bawah naungan Merah Putih, di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x