Hari Kemerdekaan Harus Jadi Momentum Berjuang Melawan Penjajahan Covid-19

- 14 Agustus 2020, 11:32 WIB
PENGENDARA motor melewati Jalan Melania yang bernuansa merah putih, Selasa (11/8/2020). Menjelang 17 Agustus, warga mulai menghias pemukiman tempat tinggalnya dengan nuansa merah putih untuk ikut menyemarakan peringatan kemerdekaan Indonesia.
PENGENDARA motor melewati Jalan Melania yang bernuansa merah putih, Selasa (11/8/2020). Menjelang 17 Agustus, warga mulai menghias pemukiman tempat tinggalnya dengan nuansa merah putih untuk ikut menyemarakan peringatan kemerdekaan Indonesia. /ADE BAYU INDRA/"PR"

PRFMNEWS - Menghitung hari, rakyat Indonesia akan memperingati HUT RI yang ke-75. Namun ada yang berbeda dengan peringatan Agustusan tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Pandemi Covid-19 yang masih 'menjajah' Indonesia bahkan dunia, menjadi penyebab peringatan hari kemerdekaan tahun ini dilakukan dengan cara berbeda.

Jika biasanya hari kemerdekaan akrab dengan perayaan, keseruan dengan menggelar berbagai kegiatan yang mengundang orang banyak mulai dari perlombaan, karnaval hingga panggung hiburan, kali ini berbagai macam kegiatan tersebut diminta untuk tidak digelar.

Baca Juga: Link Pendaftaran Online Bantuan Dana UMKM Kabupaten Bandung Barat

Alasannya, tidak lain adalah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menghindari kegiatan yang mengundang kerumunan.

Wakil Rektor 3 Universitas Pasundan (Unpas) yang juga Ketua Satgas Penyuluhan Covid-19 Paguyuban Pasundan, Dr. Deden Ramdan M.Si mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan hari kemerdekaan ini sebagai momentum melawan pandemi Covid-19.

"Marilah sama-sama kita jadikan 17 Agustus 2020 sebagai momen untuk memutus mata rantai (Covid-19), sekaligus berjuang melawan penjajahan Covid," kata Deden saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 14 Agustus 2020.

Baca Juga: Warga Kota Bandung Mau Daftar Bantuan Dana UMKM Secara Online? Simak Cara dan Link Pendaftarannya

Sebagai langkah nyata lanjut Deden, semua elemen mulai dari pemerintah, masyarakat, media massa, hingga pengusaha harus bersama-sama berjuang dalam upaya memutus penyebaran virus mematikan tersebut. 

"Pemerintah dengan tugasnya tidak berhenti memberikan informasi akan bahaya Covid-19 dan mencari solusi semisal dengan pengembangan vaksin, media massa dengan perannya secara masif menggemakan hidup disiplin dengan protokol kesehatan, pengusaha berempati dengan melakukan tanggungjawab sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat, dan masyarakat harus betul-betul disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x