Ini Syarat Madrasah dan Pesantren yang Diperbolehkan Gelar KBM Tatap Muka

- 9 Agustus 2020, 15:01 WIB
PEMERIKSAAN suhu badan kepada pengunjung dan santri yang dilakukan di pintu masuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Senin 6 Juli 2020.*
PEMERIKSAAN suhu badan kepada pengunjung dan santri yang dilakukan di pintu masuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Senin 6 Juli 2020.* //HUMAS PEMPROV JABAR

PRFMNEWS - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, menyampaikan ada 4 (empat) syarat madrasah maupun pesantren diperbolehkan lakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Hal ini disampaikan Fachrul dalam webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

“Madrasah boleh memilih (pembelajaran tatap muka), dengan pertimbangan masing-masing. Namun tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan, agar semuanya tetap aman,” kata Fachrul seperti dikutip PRFMNews.id dari laman Setkab, Minggu 9 Agustus 2020.

Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Gerakan BISA di Curug Cinulang Kabupaten Bandung

Fahcrul menyampaikan hal ini diputuskan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuatnya bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.

“Saya akan dukung apa yang sudah disampaikan (Mendikbud) tadi. Sama-sama kita dukung ini, sama-sama kita upayakan untuk mensukseskan dengan sebaik mungkin,” ujarnya.

Sekurangnya, ia sampaikan ada empat hal yang menjadi persyaratan madrasah atau pun pesantren melakukan pembelajaran tatap muka.

“Pertama, lingkungan madrasah/pesantren aman Covid. Kedua, guru, ustadz, atau pengajar lainnya aman Covid. Ketiga, murid atau santrinya aman Covid. Keempat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Brno Ceko 2020

Dia juga menuturkan, saat ini hampir seluruh pesantren di Indonesia telah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka.

Dengan melakukan empat hal tadi, ia menyampaikan bahwa kondisi pesantren hingga saat ini aman dari penyebaran Covid-19.

“Alhamdulillah sejauh ini boleh dikatakan yang kita tahu, hanya ada tiga pesantren (ada kasus Covid-19). Jadi kalau dihitung presentasenya hanya 0,0000 sekian persen,” imbuhnya.

Fachrul menyampaikan, pembukaan madrasah tentunya memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan pesantren.

“Kalau pesantren, ustadz dan santrinya masuk, sudah tidak keluar lagi. Masuknya sehat, di dalam suasana sehat, kemudian enggak boleh keluar lagi, protokol kesehatan diterapkan, Alhamdulillah semua sehat,” katanya.

Baca Juga: Hari Ini Enam Tahun Lalu Persib, Bobotoh dan Publik Sepak Bola Bandung Berkabung

“Sementara kalau di madrasah kan siswanya datang, kemudian kembali lagi ke rumah. Kita tidak tahu dia mampir ke mana dulu,” lanjutnya.

Untuk itu Menag mengajak masyarakat khususnya orang tua siswa untuk ikut memantau pergerakan siswa bilamana madrasah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. “Ingatkan anaknya agar langsung pulang ke rumah,” pesannya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x