“Secara teori penampakan awan seperti tokoh wayang Petruk ini bisa muncul karena massa udara yang tidak stabil di sekitar Gunung Merapi, sehingga menghasilkan bentuk awan yang berbeda dari awan-awan yang ada,” jelasnya, dikutip prfmnews.id dari laman resmi UGM.
Sedangkan, tambahnya, apabila kemunculan awan tersebut diartikan sebagai tokoh wayang Petruk dan mempunyai arti khusus, maka hal itu kembali kepada kepercayaan masyarakat.
“Ya ini kembali pada kepercayaan masyarakat jika lantas awan yang ada diartikan sebagai Petruk dan ada makna di baliknya,” ucapnya.
Baca Juga: Penataan Kabel Udara di Jalan Riau Kota Bandung Terus Dilakukan
Dosen Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi ini menyebutkan awan berbentuk Petruk tersebut jika dilihat dari elevasi awan dan bentuknya termasuk dalam awan cumulus yang mengandung hujan.
“Jikapun turun hujan, maka bersifat lokal,” terangnya.***