2. Daya listrik yang besar
Air fryer pada umumnya membutuhkan daya listrik yang besar, setidaknya 1.000 watt. Angka ini perlu dipertimbangkan secara matang.
Apakah akan membuat tagihan listrik bulanan membengkak? Lalu, apakah kapasitas listrik di rumah sudah sesuai supaya air fryer bisa digunakan kapan saja?
Baca Juga: Ternyata di Dekat Gedung Sate Bandung Ada ‘Kolam Asap’ untuk Cegah Banjir, Sudah Tahu?
3. Kemungkinan terciptanya senyawa berbahaya
Walaupun air fryer mengurangi kemungkinan pembentukan akrilamida, senyawa berbahaya lainnya bisa saja terbentuk.
Dikutip dari dari medicalnewstoday.com, hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina heterosiklik dapat dihasilkan dari memasak daging dengan panas tinggi. Menurut sebuah penelitian dari Institut Kanker Nasional, senyawa tersebut mampu meningkatkan risiko kanker.
Para ilmuwan perlu melakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan hubungan antara air fryer dan senyawa ini.
4. Makanan yang digoreng dengan air fryer tidak dijamin menyehatkan
Air fryer mampu membuat makanan yang lebih sehat dibandingkan makanan yang digoreng, namun perlu diingat bahwa makanan yang digoreng tetaplah makanan yang digoreng dan menggunakan minyak. Saat memasak berlebihan dengan minyak, akan selalu ada efek kesehatan yang terkait.