"Luasan sawah di Desa Danasrilor 205 hektare merupakan sawah tadah hujan. Jadi, bisa tanam hanya waktu musim hujan. Di sini asa 150 petani," kata Mustaqim, seorang petani Danasrilor.
Baca Juga: C-Bodas RC Cirkuit Jadi Ruang Publik Baru di Antapani
Sejak dibangun embung, petani setempat dapat melakukan tiga kali masa tanam, terutama yang sawahnya berada di sekitar embung. Yakni padi dua kali dan satu kali tanam palawija.
"Dengan adanya embung program Pak Ganjar sangat bermanfaat. Biasanya tidak tanam palawija sekarang bisa tanam palawija di sekitar embung menambah ekonomi masyarakat," imbuhnya.
Gerakan Seribu Embung Ganjar, papar dia, sangat bagus jika diterapkan di tingkat nasional. Selain meningkatkan kemakmuran petani, juga mampu menjadi solusi ketahanan pangan.
"Bagaimana program embung ini dilaksanakan secara nasional. Sehingga petani di luar Jaa di sana bisa lebih maju dan menjadi solusi ketahanan pangan. Ini juga bisa meningkatkan ekonomi secara nasional," terangnya.
Sementara, Sekretaris Desa Danasrilor, Saimun menuturkan bahwa 90 persen dari 6150 penduduk desanya bermatapencaharian sebagai petani.
Baca Juga: Ada Lagi Motor yang Masuk Tol Pasteur Kota Bandung
"Embung dibangun dua tahap di era Pak Ganjar dan selesai tahun 2018. Saat ini dimanfaatkan untuk pertanian 30 hektare dan air minum bagi warga karena air sumur payau," ucapnya.
Ke depan, pemanfaatan air embung akan ditingkatkan untuk 50 hektare sawah pertanian. Selain itu, diharapkan bisa menjadi wisata di desanya.