Pakar Astronomi Perkuat Keputusan 1 Ramadhan Jatuh pada 3 April 2022

- 2 April 2022, 07:40 WIB
Ilustrasi Ramadhan.
Ilustrasi Ramadhan. /Pixabay / xegxef.


PRFMNEWS - Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat (penetapan) Awal Ramadhan 1443 H, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta pada Jumat, 1 April 2022.

Pakar astronomi yang juga anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor H. Thomas Djamaludin memaparkan posisi hilal di Indonesia.

Menurut Thomas Djamaludin, secara astronomis posisi hilal di Indonesia saat Maghrib 1 April 2022 masih berada di bawah kriteria baru MABIMS sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

Baca Juga: Doa Menyambut Awal Bulan Ramadhan Lengkap Beserta Artinya

"Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadhan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga kemungkinan tidak terlihat," kata Thomas Djamaludin, dikutip prfmnews.id dari situs Kemenag pada Jumat, 1 April 2022.

Secara astronomis, hilal dapat diamati jika memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elogansinya minimal 6,4 derajat.

Baca Juga: Jokowi Sebut Pemerintah Akan Beri Bantuan BLT Minyak Goreng ke 20,5 Juta Keluarga

Sementara menurut Thomas, pada saat Maghrib 1 April 2022, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elogansinya sekitar 3 derajat.

Maka hilal tidak teramati. Jika ada yang mengkalim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomis klaim itu bisa ditolak.

Baca Juga: NU Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh Pada 3 April 2022

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x