DPR Minta Pemerintah Tegas Tentang Protokol Kesehatan di Sekolah

- 31 Mei 2020, 10:11 WIB
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa (17/3/2020). Pemerintah Aceh telah mengeluarkan kebijakan meliburkan seluruh sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kecuali pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang tetap berlangsung sesuai jadwal. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Selasa (17/3/2020). Pemerintah Aceh telah mengeluarkan kebijakan meliburkan seluruh sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kecuali pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang tetap berlangsung sesuai jadwal. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp. /SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO

BANDUNG,(PRFM) - Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati meminta pemerintah untuk dapat bertindak tegas terkait protokol kesehatan di sekolah.

Hal itu ia katakan menanggapi rencana pemerintah yang akan menerapkan new normal atau tatanan baru di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) di sejumlah sektor, termasuk di sektor pendidikan.

“Pemerintah harus detail dan tegas tentang protokol kesehatan di sekolah, terutama Sekolah Dasar (SD) yang jumlah muridnya bisa mencapai 40 siswa per kelas,” kata politisi Fraksi Partai Golkar itu dilansir dari laman resmi DPR RI, Minggu (31/5/2020).

Baca Juga: DMI Jabar Sudah Berikan Imbauan kepada DKM Terkait Pelaksanaan Ibadah dengan Protokol Kesehatan

Deputi Satuan Tugas (Satgas) Lawan COVID-19 DPR RI ini juga menambahkan bahwa perlu dicermati kemampuan tenaga pendidik untuk mengawasi protokol kesehatan tersebut di sekolah, terutama kepada murid tingkat Sekolah Dasar yang pemahaman mengenai kesehatannya masih belum cukup baik.

“Sinergitas antara Peraturan Pemerintah dan pihak sekolah dalam menegakkan aturan mutlak diperlukan untuk mencegah COVID-19 menyebar di sekolah. Mengingat saat ini Pemerintah Korea Selatan kembali menutup sekolah setelah terjadi lanjutan infeksi COVID,” tutur legislator dapil Nusa Tenggara Barat II itu.

Baca Juga: Meski Ada Aturan Normal Baru, Prilly Latuconsina Mengaku Belum Siap ke Mal

Seperti dikabarkan baru-baru ini, ketakutan akan infeksi COVID-19 telah memaksa 251 sekolah di Bucheon, Korea Selatan, tutup lagi setelah dibuka kembali, sementara ratusan sekolah lainnya menunda pembukaan kembali sekolah.

Otoritas kesehatan di Korsel telah memberlakukan kembali beberapa pembatasan dan menyerukan kampanye jarak sosial yang lebih ketat selama dua minggu ke depan.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x