KPAI Minta Pemerintah Tak Gelar KBM di Sekolah Jika Belum ‘Zero Case’

- 29 Mei 2020, 10:47 WIB
Seorang guru mempersiapkan metode pembelajaran jarak jauh di SDN Depok Baru 4, Depok, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). Pemerintah Kota Depok menginstruksikan seluruh sekolah untuk meliburkan siswa dari Taman Kanak-kanak, SD, SMP, dan SMA selama 14 hari guna mengatisipasi penyebaran virus corona COVID-19. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Seorang guru mempersiapkan metode pembelajaran jarak jauh di SDN Depok Baru 4, Depok, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). Pemerintah Kota Depok menginstruksikan seluruh sekolah untuk meliburkan siswa dari Taman Kanak-kanak, SD, SMP, dan SMA selama 14 hari guna mengatisipasi penyebaran virus corona COVID-19. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc. /ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

BANDUNG, (PRFM) – Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menilai pemerintah jangan dulu membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, sekolah bisa dibuka saat kasus Covid-19 di Indonesia berada di titik nol atau zero case.

Ia menambahkan hal itu guna menghindarkan anak-anak dari penyakit yang saat ini merebak di Indonesia. Retno meminta pemerintah untuk segera berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia dan ahli penyakit di setiap daerah untuk menentukan kesiapan proses belajar mengajar.

“Yang penting adalah keselamatan anak-anak kita. Jangan buka sekolah sebelum zero kasus kalau saya. Itu harus jadi pertimbangan. Kedua coba Ikatan Dokter Anak Indonesia dan ahli penyakit di setiap daerah coba ditanyakan apakah daerah tersebut sudah layak daerah itu untuk dibuka kembali sekolah,” paparnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (29/5/2020).

Baca Juga: Jawa Barat dan Bandung Raya Berpeluang Hujan Hari Ini

Ia mengatakan sesuai dengan informasi yang diterimanya dari para ahli penyakit menular, di Indonesia tidak terdapat zona hijau penyebaran Covid-19. Sehingga menurut Rento sangat mengkhawatirkan jika anak-anak dibiarkan beraktivitas seperti biasa.

“Kalau lihat dari ahli penyakit menular, itu kan tidak ada zona hijau di Indonesia, saya rasa sangat riskan melepas anak-anak. Kedua, protokol kesehatan itu salah satunya menyatakan secara bertahap belajar 4 jam, secara berjarak,” jelas Retno.

Menurut Retno, jika memang pemerintah hendak membuka kembali KBM di sekolah, maka harus ada sejumlah langkah yang dilakukan. Di antaranya menerapkan protokol keshatan, salah satunya dengan menutup kantin.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Tak Buru-Buru Buka Kembali KBM di Sekolah

“Kantin di sekolah itu jangan ada, tidak boleh dibuka. Anak-anak harus bawa bekal. Tidak boleh jajan, itu sesuatu yang harus disiapkan pertama. Kedua, protokol kesehatan harus diterapkan,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x