Komisioner KPAI Sebar Angket Soal Rencana Buka Kembali Sekolah, Hasilnya 80% Orang Tua Tak Setuju

- 29 Mei 2020, 09:51 WIB
ILUSTRASI siswa, pelajar, sekolah.*
ILUSTRASI siswa, pelajar, sekolah.* /ANTARA

BANDUNG, (PRFM) – Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti secara pribadi menyebarkan angket yang berisii 10 pertanyaan terkait rencana sekolah dibuka saat masa pandemi Covid-19. Angket tersebut disebarkan untuk memperoleh pendapat dari siswa, guru, dan orang tua terkait dengan wacana pemerintah yang akan membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.

Hasilnya, baru 32 jam dibuka, animo untuk mengisi angket tersebut cukup baik. Sedikitnya sebanyak 9.643 orang siswa ikut berpartisipasi mengisi angket tersebut. Sementara guru sebanyak 18.112 orang, dan orang tua mencapai 196.559 orang.

Hal menarik disampaikan Retno setelah mendapatkan hasil angket tersebut. Ternyata, lanjut Rento, 80% dari responden orang tua menolak sekolah dibuka kembali di tengah pandemi Covid-19 ini. Sebaliknya, 80% siswa setuju sekolah dibuka kembali.

Baca Juga: Menteri PANRB: WFH Bagi ASN Kembali Diperpanjang Sampai 4 Juni 2020

“Saya terkejut, ternyata orang tua murid itu ternyata mencapai 196.559 responden, 80% lebih menolak. Tapi uniknya anak-anak, 9.643 orang, 80% setuju dibuka kembali, 20% itu tidak. Lalu nanya ke guru 60% setuju dibuka 40% tidak,” kata Retno saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat (29/5/2020).

Ia menambahkan, mayoritas orang tua yang menolak menyekolahkan kembali anaknya dikarenakan mereka khawatir anaknya terpapar Covid-19. Ditambah lagi, orang tua meragukan kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Para orang tua, yang tidak setuju mayoritas mereka meragukan sekolah siap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Lantaran secara infrastruktur itu siap, apakah wastafel, sabun, dan tisu siap?” paparnya.

Baca Juga: Preman Pensiun 4 Dilanjutkan Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir

Sementara bagi mayoritas siswa mengaku dirinya merasa jenuh dalam mengikuti proses kegiatan belajar secara daring. Sehingga mereka lebih memilih belajar tatap muka di sekolah.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x