Pemerintah Diminta Perhatikan Pesantren di Masa ‘New Normal’

- 27 Mei 2020, 10:50 WIB
Suasana di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtabiin, Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Pondok tersebut butuh kobong lebih banyak untuk menampung santrinya yang mencapai 400 orang . *
Suasana di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtabiin, Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Pondok tersebut butuh kobong lebih banyak untuk menampung santrinya yang mencapai 400 orang . * /TATI PURNAWATI/KC

BANDUNG,(PRFM) – Pemerintah diminta memperhatikan pesantren di masa penerapan kebijakan tatanan hidup normal baru (new normal) saat pandemi COVID-19.

Ketua Bidang Agama dan Dakwah DPP PKB Syaikhul Islam Ali mengatakan, keselamatan santri, ustadz, dan kiai di pesantren harus menjadi perhatian.

“Pemerintah juga harus memikirkan pesantren. Keselamatan santri, ustadz, dan kiai harus diperhatikan, pemerintah harus menyediakan alat rapid test dan alat kesehatan lainnya di pesantren,” katanya dilansir dari ANTARA, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: Kendaraan Tidak Dilengkapi Izin yang Akan Masuk Tol Cileunyi Diputarbalik

Ia mengatakan, pesantren merupakan komunitas besar yang rentan. Maka, pemerintah patut memberikan prioritas dalam pencegahan dan penanganan untuk menghadapi new normal.

“Sektor pendidikan dalam komunitas besar yang rentan seperti pesantren, patut diberi prioritas untuk rapid test dalam rangka new normal. Saya rasa itu lebih bagus daripada menggunakan rapid test ini secara acak yang tidak jelas arah dan targetnya,” kata Gus Syaikhul.

Lebih lanjut, ia pun mengapresiasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang telah menciptakan alat rapid test untuk mendeteksi virus corona SARS-CoV-2.

Alat rapid test itu mampu memberikan hasil cepat dalam waktu sekitar 15 menit dengan tingkat sensitivitas 75 persen.

“Kita sangat apresiatif dengan alat rapid test buatan BPPT yang akurasinya sampai 75 persen dengan hasil dapat diketahui hanya 15 menit,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Buka Kembali Mal pada Juni, Anggota Ombudsman RI: Apa Urgensinya?

PKB berharap pemerintah segera memproduksi massal alat rapid test tersebut, karena di pesantren sangat membutuhkan alat-alat kesehatan untuk menghadapi new normal, jangan sampai terjadi klaster baru.

“Tentu kita di Komisi VII yang bermitra dengan BPPT berharap alat ini segera diproduksi massal, utamanya untuk mendukung new normal,” tutup Syaikhul yang juga Anggota Komisi VII DPR RI.

DPP PKB telah menggelar rapat yang dipimpin langsung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar secara virtual tentang keberlangsungan pendidikan di pondok pesantren seiring kebijakan pemerintah untuk menerapkan pola hidup normal baru (new normal).

Baca Juga: Abdel Sebut Sudah Keempat Kalinya Mamah Dedeh Diberitakan Meninggal

Ketua DPP PKB Bidang Pendidikan dan Pondok Pesantren KH M Yusuf Chudlori menjelaskan, dalam rapat yang dihadiri seluruh jajaran pengurus DPP PKB itu, dibahas perkembangan pendidikan di pondok pesantren. Karena sejauh ini belum terlihat program nyata dari pemerintah.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x