Ketua Gugus Tugas Akui Perlu Langkah Tegas terhadap Pelanggar PSBB

- 22 Mei 2020, 06:13 WIB
KATUA Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat memberikan keterangan di Media Center Gugus Tugas, Graha BNPB, Jakarta, Rabu 6 Mei 2020.*
KATUA Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat memberikan keterangan di Media Center Gugus Tugas, Graha BNPB, Jakarta, Rabu 6 Mei 2020.* /ANTARA/

BANDUNG, (PRFM) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, meminta aparat penegak hukum untuk mengambil langkah-langkah tegas kepada semua pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan protokol kesehatan.

“PSBB yang masih berlaku tetapi masyarakat juga masih belum begitu banyak yang mematuhi, masih ada yang nekat, ramai bagaimana tugas-tugas kita semua untuk bisa menjamin bahwa tidak akan ada gelombang kedua,” ujar Kepala BNPB dalam siaran pers, Rabu (20/5).

Ia menyebut, jika masyarakat dapat patuh dalam 2 minggu ke depan, kurva epidemiologi Covid-19 bisa turun. Dengan demikian, resiko penyebaran Covid-19 dapat semakin kecil.

Baca Juga: Jangan Remehkan Covid-19, Kita Sedang Berperang Melawan Musuh yang Tidak Terlihat

“Kalau kita dalam 2 minggu terakhir ini sungguh-sungguh/serius, maka apa yang tadi disampaikan oleh Pak Menteri Bappenas, kurva yang 1 itu bisa turun lagi 0 koma sekian, artinya tingkat risikonya semakin kecil,” imbuh Ketua Gugus Tugas.

Menurutnya, untuk menahan diri agar tetap di rumah saja merupakan kunci keberhasilan untuk menurunkan kurva epidemiologi Covid-19 ini.

“Kalau kita ingin segera memutus mata rantai penularan, kalau kita ingin segera kembali kepada kehidupan yang new normal, maka 2 minggu terakhir ini adalah waktu yang terbaik,” urai Ketua Gugus Tugas.

Baca Juga: Peringatan Kenaikan Isa Almasih, Kim Kurniawan: Walaupun Tidak ke Gereja, Bisa Berdoa dari Rumah

Ia menambahkan, sesuai data yang disampaikan oleh salah satu kementerian dan lembaga, lanjut Doni, sebanyak 81% masyarakat ingin segera mengakhiri PSBB.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x