Kedatangan 500 TKA China Beresiko Memperparah Dampak Pandemi Corona

- 9 Mei 2020, 19:49 WIB
ilustrasi tenaga kerja
ilustrasi tenaga kerja //Dok PRFM.

BANDUNG, (PRFM) – Rencana kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Sulawesi Tenggara menjadi polemik bagi masyarakat Indonesia.

Kabarnya, 500 TKA asal China ini akan bekerja untuk dua perusahaan berbeda, yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Menanggapi hal tersebut Pengamat Ekonomi dan Tenaga Kerja Universitas Pasundan Horas Djulius menyatakan, masyarakat semakin curiga dengan investasi bisnis yang dilakukan Indonesia dengan negara lain.

Baca Juga: Bukan Hanya Ojol, Pengemudi Angkot Juga Terdampak Covid-19

Rasa curiga semakin memuncak di tengah gelombang PHK dan dirumahkannya para pekerja Indonesia karena terdampak pandemi Virus Corona (Covid-19).

“Posisi tawar Indonesia untuk mengundang investasi bisa jadi lemah sekali. Dengan seringnya TKA yang masuk untuk bekerja di negara kita, membuat kita jadi curiga,” ucap Horas saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu (9/5/2020).

Lebih lanjut, Horas menegaskan rencana kedatangan 500 TKA asal China beresiko memperparah dampak pandemi Virus Corona (Covid-19) di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Setelah 11 Tahun, Inuyasha Bakal Hadir dengan Sekuel Terbaru

Menurutnya, masyarakat Indonesia menyoroti rencana kedatangan 500 TKA asal China ini betujuan untuk menduduki semua level jabatan pekerjaan, termasuk level buruh.

“Curiga bahwa semua level jabatan, termasuk level buruh, juga dimasuki oleh TKA. Sangat aneh, Indonesia membuka lebar kesempatan bagi TKA masuk di tengah situasi pandemi Covid-19. Banyak pekerja Indonesia yang dirumahkan, bahkan terkena PHK,” jelas Horas.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x