Penyebaran Corona Masif, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Lockdown

- 23 Maret 2020, 19:20 WIB
Foto aerial Woodlands Causeway antara Singapura dan Malaysia yang lengang setelah Malaysia memberlakukan
Foto aerial Woodlands Causeway antara Singapura dan Malaysia yang lengang setelah Malaysia memberlakukan /Reuters via Antara/

BANDUNG,(PRFM) - Kebijakan lockdown menjadi suatu keharusan di negara yang penyebaran pandemi COVID-19 cukup masif seperti Indonesia. Lockdown atau pemutusan akses sementara bertujuan agar penularan corona bisa berkurang.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Dr. Ujang Komarudin mengatakan, pemerintah perlu mempertimbangkan lockdown.

"Hemat saya lockdown perlu dipertimbangkan, dollar kemarin sudah menyentuh Rp16.000 ini bagian dari persoalan serius yang dihadapi bangsa," kata Ujang saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (23/3/2020).

Baca Juga: Berdampak pada Ekonomi, Indonesia Belum Siap Terapkan Lockdown

Ujang mengatakan, penerapan lockdown di Wuhan, China bisa sukses lantaran negara tersebut otoriter. Masyarakat China mudah diatur.

Sementara di negara demokrasi seperti Italia, lockdown sangat lemah. Banyak masyarakat yang tidak mengindahkan kebijakan pemerintah.

"Di Italia lockdown sangat lunak, jadinya penyebaran (corona) cepat, yang meninggal jauh lebih banyak dari China," kata dia.

Baca Juga: Per Senin 23 Maret, Kasus Positif Corona di Indonesia Jadi 579, 49 Meninggal

Oleh karena itu kebijakan lockdown di negara demokrasi seperti di Indonesia dirasa dilematis. Disatu sisi harus melindungi masyarakat dari corona, disisi lain akan berdampak pada perekonomian bangsa.

"(Lockdown) butuh penanganan yang keras, sangat problematis dan dilematis. Ketika lockdown banyak masyarakat yang akan terdampak," kata Ujang.

Untuk diketahui, hingga Senin, 23 Maret 2020, pukul 12.00 WIB kasus positif virus corona di Indonesia sudah mencapai 579 kasus. Sementara yang meninggal mencapai 49 orang.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x